Nama merek menjadi kurang penting
Mengingat terganggunya rantai pasokan makanan selama pandemi, orang-orang telah mengabaikan merek-merek makanan yang mereka konsumsi.
Satu survei terhadap lebih dari 24.000 orang Amerika yang dilakukan oleh aplikasi hadiah belanja, Shopkick, menemukan bahwa 85 persen orang tidak peduli dengan nama merek saat berbelanja, dan bersedia mencoba barang baru atau berbeda, mungkin karena sering kehabisan barang yang akan dibeli.
"Pembeli semakin kreatif tentang cara menaruh makanan di atas meja dengan pergi keluar dari perilaku pembelian tradisional mereka untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga mereka," kata Dave Fisch , Pakar Ritel dan Manajer Umum di Shopkick.
"Ini bisa berarti menukar telur yang terjual habis untuk makanan kaya protein lainnya seperti kacang, meraih wadah air seltzer ketika air botolan tidak tersedia, atau memilih merek generik di atas barang-barang pricier. Merek dan barang baru ini mungkin bisa tetap menjadi barang rutin pembeli," imbuhnya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |