Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dua warga di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tenggah diamankan oleh pihak kepolisian.
YS (33) dan ICS (15) diringkus polisi lantaran telah menyebarkan hoax di media sosial WhatsApp.
Mereka berdua disebutkan telah menyebarkan sebuah video mistis penampakan pocong di sejumlah tempat.
Keduanya bahkan telah membuat heboh dan geger warga di Purbalingga.
Baca Juga: Ingin Disayang Allah, Arsy Hermansyah Minta Dibacakan Cerita Nabi dan Pengin Ikutan Dzikir
Melansir dari Kompas pada Minggu (7/5/2020), Kasat Reskrim AKP Meiyan Priyantoro mengaku kini pihaknya telah melakukan penelusuran.
Maiyan akan memastikan bahwa video yang disebarkan dua warga tersebut tidak benar.
Kepada polisi, YS mengaku telah mendapatkan video tersebut dari status WhatsApp temannya.
YS kemudian membagikan ulang dan mengunggahnya ke status FB dengan alasan iseng.
"Pelaku mengaku mendapat video tersebut dari status WhatsApp temannya. Pelakunya kemudian memposting video tersebut ke Facebook karena iseng. Namun akibatnya, membuat resah masyarakat," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan warga Kecamatan Kutasari, ICS, remaja perempuan yang berusia 15 tahun itu telah menyebarkan dengan cepat di media sosial miliknya.
Keresahan warga semakin menjadi-jadi saat ICS mengaku telah merekam sendiri sebuah video penampakan pocong tersebut.
"Saat dikonfirmasi oleh temannya pelaku mengatakan video tersebut diambilnya sendiri saat melintas di Desa Meri, Kecamatan Kutasari," ujarnya.
"Akhirnya informasi tersebut tersebar luas dan menimbulkan keresahan."
"Dua orang telah kami amankan dan kami mintai keterangan terkait penyebaran isu pocong melalui media sosial," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, beberapa waktu terakhir warga Purbalingga memang telah diresahkan dengan adanya penampakan pocong.
Kades Candinata, Sukardi membenarkan teror pocong yang tengah menghebohkan warganya akhir-akhir ini.
Namun sayang, saat dilakukan pelacakan teror pocong lempar batu itu tidak dapat dibuktikan.
Menurutnya teror itu terjadi setiap malam, dan telah berlangsung selama empat hari berturut-turut.
"Yang lagi heboh saat ini pocong. Istilah itu dari desa ke desa. Tapi belum ada yang bisa membuktikan," ujarnya.
"Kalau dibuktikan batu yang dilemparkan tidak ada. Hanya suara orang melempari batu. Saat dicari tidak ada," jelasnya.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |