Gerakan mengurangi sampah plastik banyak dilakukan di semua negara, salah satunya Indonesia.
Baca Juga: Sebut Sindirannya untuk Setan Bukan untuk Baim Wong, Nikita Mirzani: Kalau Merasa Berarti Dia Setan!
Karena salah satu ancaman terbesar yang dihadapi lautan dunia.
Keberadaan plastik sudah ada sejak dulu dan sudah dipakai oleh manusia.
Sebelum penemuan plastik menggunakan bahan alami, seperti kayu atau logam.
Dilansir Wonderopolis, pada 1862, Alexander Parkes menunjukan parkesine, plastik buatanya yang berasal dari selulosa organik di Pameran Internasional Hebat di London, Inggris.
Plastik parkesine dibuat dengan melarutkan nitroselulosa (ester nitrat kapas atau selulosa kayu yang mudah terbakar) dalam pelarut seperti alkohol atau naphtha kayu.
Parkesine dapat dipanaskan dan dibentuk menjadi benda yang akan mempertahankan bentuk yang diinginkan.
Beberapa tahun kemudian, pada 1868, John Wesley Hyatt menggabungkan selulosa organik dengan kapur untuk membuat seluloid.
Kemajuan plastik terus terjadi dengan menggunakan organik lain.
Source | : | Kompas.com,jakarta.tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |