Baca Juga: Siti Badriah Tak Berikan Kado Spesial di Hari Ulang Tahun Sang Suami, Ada Masalah Ekonomi?
"Belum terbukti secara ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah tentang potensi mencegah virus SARS-CoV-2," jelas dia.
Menurut Dicky, sejumlah negara Asia dan Eropa sebelumnya telah melarang produk antivirus dari Jepang.
Pasalnya, selain dianggap tidak memiliki dasar ilmiah, kalung itu juga dikhawatirkan akan membuat rasa aman palsu yang mengendurkan pencegahan.
Untuk itu, dia meminta agar semua pihak memahami prinsip penularan Covid-19 dengan benar.
Ia juga mengimbau agar pemerintah lebih fokus pada strategi yang sudah sangat jelas terbukti secara ilmiah dan juga fakta terkini, yaitu testing, tracing, dan isolated.
"Adanya kalung apa pun tidak akan berpengaruh saat tangan yang terpapar virus menyentuh hidung, mata, dan mulut," kata Dicky.
Lebih lanjut, Fadjry Djufry mengatakan, proses izin untuk produk eucalyptus dalam bentuk kalung itu masih dalam proses.
Untuk produk-produk lainnya, Fadjry menyebut telah mengantongi izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses," jelas dia.
Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakan kalung ini jika sudah beredar nanti?
(*)
Profil Elza Syarief, Pengacara Shella Saukia yang Ditunjuk untuk Lawan Doktif, Ternyata Musuh Bebuyutan Nikita Mirzani
Source | : | makassar.tribunnews,money.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |