Helen Christensen, PhD, dari Australian National University, mengatakan, "jika Anda membaca manual kehamilan dan mendengarkan ibu hamil, ada yang namanya baby brain atau momnesia. Kemudian ada juga bukti dari penelitian yang menunjukkan defisit dalam memori,” jelas Christensen seperti dikutip Grid.ID dari Web MD.
Akan tetapi, ia menambahkan, "bukti dari penelitian kami menunjukkan bahwa kapasitas otak tidak berubah dalam kehamilan."
100% normal jika ingatannya hilang atau menjadi pelupa ketika kamu sibuk, stres, atau kurang tidur.
Jane Martin, MD, direktur Pusat Pengujian dan Evaluasi Neuropsikologis di Mount Sinai Medical Center, New York juga setuju.
"Ketika Anda tidak cukup tidur dan melakukan banyak tugas, ingatan tidak ada yang baik," katanya.”
"Kamu tidak secara kognitif tajam ketika kamu belum tidur dengan baik," jelasnya.
Peningkatan kadar hormon dan prioritas baru dapat membantu menjelaskan mengapa baby brain terjadi.
"Ada 15 hingga 40 kali lebih banyak progesteron dan estrogen yang mengasinkan otak selama kehamilan," kata Louann Brizendine, MD, direktur Women's Mood and Hormone Clinic di University of California, San Francisco.
"Dan hormon-hormon ini memengaruhi semua jenis neuron di otak. Pada saat wanita itu melahirkan, ada lonjakan besar oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi dan tubuh memproduksi susu dan mereka juga mempengaruhi sirkuit otak."
"Baby brain seperti perasaan berjalan ke sebuah ruangan, mengejar sesuatu, dan tidak mengingat apa yang Anda jalani sekitar lima hingga 10 kali sehari," kata Brizendine.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | webmd.com,nakita.grid.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |