Meskipun sudah dilakukan pencegahan, pencucian dan pengeringan, beberapa bakteri yang tinggal di dapur bisa menumpuk di spons, kata Dr. Langsrud.
"Bakteri ini dapat bertahan untuk mengeringkan dan melindungi diri mereka sendiri dalam sisa makanan dan lendir yang diproduksi sendiri," katanya.
"Mereka sulit untuk dibersihkan.”
Menurutnya, spons harus diganti setidaknya seminggu sekali, atau saat baunya tidak enak.
Jika seseorang sakit di rumah, seperti kanker, dia mengatakan untuk membuang spons setiap hari.
Gunakan kembali spons yang telah disinfeksi, tetapi hanya untuk membersihkan barang yang tak terlalu butuh higienis.
Memang perlu sedikit repot untuk menciptakan lingkungan rumah yang bersih.
Namun, ini semua mungkin membuat bertanya-tanya apakah spons memang diperlukan, jika ada yang lebih baik daripada yang lain dan jika ada alternatif.
Jika memungkinkan, pilih pembersih yang cepat kering dan punya sedikit permukaan kecil yang bisa menyimpan bakteri.
Banyak juga produsen menawarkan solusi lain, seperti bak yang bertujuan mematikan bakteri spons, permukaan antiair atau bahan antimikroba.
Tetapi tanpa penelitian ilmiah yang teliti, sulit untuk mengevaluasi apakah alat itu efektif.
Selain spons, jangan lupa mengganti sikat, handuk kertas dan lap piring.
Dengan melalukan hal-hal di atas, setidaknya kita sudah berusaha meminimalisir bahaya dari spons cuci piring ini.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |