Namun yang lain ragu dengan teori ini, karena proses mumifikasi memakan waktu hingga 70 hari dan rigor mortis hanya bertahan beberapa jam.
"Ini jauh lebih mungkin bahwa pembungkus di sekitar rahang tidak cukup ketat untuk menahan mulut, karena cenderung jatuh ke posisi terbuka jika dibiarkan sendiri," ujar Andrew Wade, seorang peneliti mumi di Universitas Barat.
Bukan hal yang aneh bagi orang Mesir untuk menemukan mumi dengan mulut terbuka karena ligamen rahang mengendur setelah kematian.
Sementara pembungkus biasanya akan menutup mulut, mereka sering mengendur selama ribuan tahun.
Meritamun ditemukan bersama 'mumi mumi menjerit' lain yang telah diidentifikasi sebagai Pentawere, putra Ramses III, yang dipaksa melakukan bunuh diri setelah ikut serta dalam sebuah komplotan untuk membunuh ayahnya sendiri, sang Firaun.
Pentawere, yang mulutnya juga dibiarkan terbuka, dengan mumi yang jelek, dibungkus dengan kulit domba dan bukannya linen, organ-organnya pun tidak dilepas.
Sebaliknya, Meritamun diberi mumifikasi menyeluruh yang membuat para ahli percaya bahwa dia tidak mati dalam kehinaan seperti Pentawere.
Namun tubuhnya diawetkan dalam posisi yang tidak biasa dengan kakinya ditekuk dan disilangkan di pergelangan kaki, memberikan bukti lebih lanjut pada teori bahwa dia tidak ditemukan sampai beberapa jam setelah kematiannya.
Para peneliti akan mempublikasikan temuan mereka dalam edisi mendatang Journal of Radiology and Nuclear Medicine Mesir.
(*)
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |