Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Mendengar kata mumi, apa yang pertama kali kamu pikirkan?
Seram? Mungkin saja.
Namun untuk beberapa orang, mumi merupakan temuan yang menarik untuk dipelajari.
Dari sebuah mumi, para arkeolog bisa mempelajari banyak hal.
Mulai dari kapan mumi itu dibentuk, sampai penyebab kematian mumi itu sendiri.
Dan baru-baru ini, hasil CT scan pada sebuah mumi dari seorang wanita membuat para peneliti kaget.
Pasalnya, mumi dari seorang wanita Mesir bernama Meritamun yang dimumikan dengan mulut terbuka itu memiliki endapan lemak di pembuluh darahnya.
Mumi itu ditemukan pada tahun 1881 di Deir el-Bahari, sebuah kompleks makam di dekat kota Luxor, Mesir.
Dilansir dari The Star, nama Meritamun ditulis di bungkusnya.
Tetapi para arkeolog masih tidak yakin siapa dia karena ada beberapa putri memiliki nama yang sama di era Mesir Kuno.
Mumi Meritamun menunjukkan jika dulunya ia adalah seorang wanita yang pendek dengan tinggi kisaran 1,5 meter.
Saat ditemukan, mumi ini juga memiliki gigi berlubang dengan beberapa geraham yang membusuk.
CT scan mayatnya baru-baru ini telah menemukan aterosklerosis luas atau endapan plak lemak di pembuluh darah.
Baca Juga: Sudah Mengenal Nikita Willy Selama 4 Tahun, Indra Priawan: Kalau Mau Menikah Kenapa Harus Ditunda?
Penemuan baru ini telah menyebabkan para ahli Mesir Kuno percaya bahwa dia mungkin telah meninggal karena serangan jantung di usianya yang berkisar 50-an.
Namun aterosklerosis juga dapat menyebabkan stroke atau penyumbatan pembuluh darah otak yang fatal, sehingga penyebab kematiannya tidak pasti.
Beberapa ahli percaya alasan mulutnya dibiarkan terbuka adalah karena dia meninggal sendirian dan tidak ditemukan selama beberapa jam dimana waktu rigor mortis telah dimulai, membuka rahangnya dalam jeritan beku.
Namun yang lain ragu dengan teori ini, karena proses mumifikasi memakan waktu hingga 70 hari dan rigor mortis hanya bertahan beberapa jam.
"Ini jauh lebih mungkin bahwa pembungkus di sekitar rahang tidak cukup ketat untuk menahan mulut, karena cenderung jatuh ke posisi terbuka jika dibiarkan sendiri," ujar Andrew Wade, seorang peneliti mumi di Universitas Barat.
Bukan hal yang aneh bagi orang Mesir untuk menemukan mumi dengan mulut terbuka karena ligamen rahang mengendur setelah kematian.
Sementara pembungkus biasanya akan menutup mulut, mereka sering mengendur selama ribuan tahun.
Meritamun ditemukan bersama 'mumi mumi menjerit' lain yang telah diidentifikasi sebagai Pentawere, putra Ramses III, yang dipaksa melakukan bunuh diri setelah ikut serta dalam sebuah komplotan untuk membunuh ayahnya sendiri, sang Firaun.
Pentawere, yang mulutnya juga dibiarkan terbuka, dengan mumi yang jelek, dibungkus dengan kulit domba dan bukannya linen, organ-organnya pun tidak dilepas.
Sebaliknya, Meritamun diberi mumifikasi menyeluruh yang membuat para ahli percaya bahwa dia tidak mati dalam kehinaan seperti Pentawere.
Namun tubuhnya diawetkan dalam posisi yang tidak biasa dengan kakinya ditekuk dan disilangkan di pergelangan kaki, memberikan bukti lebih lanjut pada teori bahwa dia tidak ditemukan sampai beberapa jam setelah kematiannya.
Para peneliti akan mempublikasikan temuan mereka dalam edisi mendatang Journal of Radiology and Nuclear Medicine Mesir.
(*)
5 Rekomendasi Drakor Kim Ji Won, Terbaru Jadi Dokter Jenius di Doctor X: Age of the White Mafia
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |