Kerap menelan banyak korban, sebenarnya bagaimana proses sebuah ledakan bisa menewaskan tubuh manusia?
Dilansir Grid.ID dari National Geographic Indonesia, ketika terjadi ledakan, ada energi yang lepas dan memancar ke segala arah sekaligus pada kecepatan antara 3 hingga 9 km per detik.
Ketika bidang energi ini mengembang, ia akan menekan dan mempercepat molekul udara di sekitarnya menjadi gelombang ledakan supersonik.
Tekanan berlebihan ini hanya ada dalam beberapa milidetik, akan tetapi itulah penyebab utama cedera ledakan dan kerusakan bangunan.
Semakin dekat seseorang dengan sumber ledakan, tekanan yang ia terima semakin besar.
Kekuatan awal gelombang ledakan segera diikuti oleh gelombang kejut kecepatan tinggi yang memberi energi ke benda apa pun yang mereka lewati, baik itu dinding beton atau organ vital seseorang.
Ketika gelombang ledakan melewati suatu daerah, secara harfiah ia tidak meninggalkan apa pun di belakangnya, membuat tempat itu vakum sempurna.
Jadi, sepersekian detik setelah mendapat tekanan yang luar biasa, tubuh manusia akan mengalami kondisi berlawanan (penurunan tekanan) yang sama besarnya.
Sayangnya, efek ledakan belum berhenti sampai di sini.
Udara dengan cepat mengisi kevakuman yang ditinggalkan gelombang ledakan, menarik puing-puing dan objek kembali.
Angin ledakan ini cukup kuat untuk melemparkan tubuh manusia beberapa meter jauhnya.
Orang yang terperangkap angin ledakan dalam keadaan berdiri adalah yang paling rentan terlempar.
5 Tren Warna Baju Lebaran yang Diprediksi Bakal Booming, Bisa Dijadikan Inspirasi Fashionmu!
Source | : | National Geographic,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |