Sedangkan untuk apnea tidur sentral, kondisi ini bisa terjadi karena masalah otak yang gagal mengirimkan sinyal ke otot pernapasan.
Dampaknya, seseorang jadi kehilangan refleks bernapas selama beberapa saat.
Sleep apnea sentral juga bisa membuat penderitanya terbangun dalam kondisi sesak napas dan susah tidur kembali.
Sedangkan dari sisi asupan, makanan berlemak tinggi disinyalir jadi salah satu pemicunya.
Diwartakan WebMD via Grid Kids, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering makan makanan tinggi lemak cenderung mengalami peningkatan berat badan dan terganggu siklus tidurnya.
Saat seseorang konsumsi makanan tinggi lemak, maka akan mengaktifkan siklus pencernaan.
Hal ini bisa menyebabkan rasa ingin buang air di malam hari.
Makanan cepat saji dan steak sebaiknya kamu hindari.
Lemak pada makanan tersebut sangat tinggi, bahkan bisa merangsang produksi asam di lambung yang dapat naik ke kerongkonan dan menyebabkan mulas.
Selain itu, pola makan tinggi lemak dan tinggi protein juga dikaitkan dengan gangguan tidur sleep apnea.
Perlu kamu ketahui, sleep apnea ini bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa atau anak-anak.
Baca Juga: INFOGRAFIS : Waspada, Jangan Anggap Sepele Gangguan Nafas Saat Tidur, Dampaknya Bisa Sampai Stroke
Namun, terdapat beberapa kondisi orang yang memiliki risiko lebih tinggi.
Untuk sleep apnea obstruktif, kondisi orang yang berisiko, seperti:
· Penderita obesitas
· Orang yang memiliki leher tebal
· Orang yang saluran napasnya menyempit
· Laki-laki
· Perokok
· Orang yang punya keluarga dengan riwawat sleep apnea
Sedangkan untuk sleep apnea sentral, kondisi orang yang berisiko, seperti:
· Pertambahan usia
· Punya penyakit jantung dan stroke
· Pengguna narkoba
(*)
5 Arti Mimpi Mandi Air Hujan, Tak Perlu Khawatir, Simbol Keberuntungan dan Kesuksesan, Begini Ulasannya!
Source | : | Kompas.com,Grid Kids |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |