Oleh sebab itu, mereka memanfaatkan sawut atau ketela pohon yang sudah diparut untuk menjadi lauk yang dimakan bersama nasi.
Cara mereka membuat sawut adalah dengan mengambil ketela pohon lalu diparut dan diberi air.
Hasil parutan yang sudah dicampur dengan air, kemudian diperas dan diambil sarinya.
Setelah itu dapat diendapkan dalam beberapa saat untuk kemudian dijemur hingga kering, inilah yang disebut dengan tepung tapioka.
Tepung itu lah yang diolah menjadi kerupuk dan disebut dengan samiler dan dimakan bersama nasi.
Nah, tinggal beberapa hari lagi, Indonesia akan merayakan ulang tahun ke-75.
Di mana biasanya akan diadakan berbagai lomba untuk memeriahkan momen tersebut.
Beberapa lomba yang turut diadakan seperti, lomba balap karung, makan kerupuk, dan sebagainya.
Pernahkan kamu berpikir, bagaimana awalnya kerupuk ini dijadikan salah satu bahan untuk perlombaan 17 Agustus?
Kenapa harus kerupuk yang dipilih?
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Source | : | bobo.grid.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |