Sebab kerupuk identik sekali sebagai makanan rakyat jelata di masa perang.
Baca Juga: Sudah Memiliki Anak, Aktor Korea Selatan Sung Joon Baru Akan Gelar Pernikahan pada September 2020!
Kerupuk biasa dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang berada di strata sosial dan ekonomi bawah.
"Jadi dengan makan nasi dan kerupuk, tanpa kecap dan garam pun mereka (rakyat jelata di saat perang) sudah bisa bertahan hidup," papar Fadly.
Hal tersebut yang mendasari mengapa ada lomba makan kerupuk.
Bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat Indonesia bahwa saat perang kondisinya sangat memprihatinkan dan sulit.
Baca Juga: Reggy Lawalata Tegar dan Akui 'Perbedaan' Oscar Lawalata yang Feminin
Kerupuk sendiri sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sangat lama.
Nama kerupuk sudah disebutkan dalam naskah Jawa kuno sebelum masa abad ke-10 masehi.
Itulah alasan kenapa selalu ada lomba makan kerupuk saat perayaan 17 Agustus di Indonesia.
(*)
Source | : | bobo.grid.id,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |