Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Jasad seorang ibu rumah tangga yang tergantung di truk dengan posisi berlutut akhirnya menemukan titik terang.
Korban yang semula diketahui bernama Arini itu rupanya memiliki nama asli Rini (35).
Ya, Rini ditemukan tewas oleh warga sekitar pada Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam posisi tergantung dan berlutut di samping truk L300, Rini ditemukan warga tak bernyawa di depan rumahnya.
Warga dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh, segera menghubungi pihak berwajib.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Jumat (14/8/2020), Kasat Reskrim Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim mengatakan, kematian Arini dianggap tidak wajar, setelah melakukan olah TKP dan mewawancarai suami Rini, M (40).
"Sementara kita simpulkan, korban tidak meninggal karena bunuh diri. Karena kita curiga pola simpul tali yang ada di leher korban dan posisi korban yang berlutut dengan bagian tubuh menyentuh tanah," ujar Iptu Rifki.
Selain itu, polisi juga meminta sejumlah keterangan pada saksi mata yang tak lain merupakan anak dan istri pertama dari terduga pelaku M.
Ya, rupanya Rini merupakan istri muda atau istri siri dari terduga pelaku M.
Akhirnya, dua anak dan istri tua M yang berada di lokasi sekitar ikut diminta sejumlah keterangan oleh pihak berwajib.
Sebagai istri tua dan juga saksi mata, ia mengaku hanya mengetahui apabila M memiliki sejumlah utang pada istri mudanya, Rini.
Menurut istri tua, M memiliki utang mencapai Rp 37 juta pada Rini atau korban.
Namun saat diinterogasi, M justru mengaku uang tersebut adalah biaya yang diminta korban untuk bercerai.
"Dari pengakuan istri pertama dan anaknya, korban sempat meminta uang itu untuk berpisah dengan M, karena ingin kembali ke kampungnya di Sumatra Utara," sebut Iptu Rifki.
Kendati demikian, polisi akhirnya menemukan percakapan antara korban dan terduga pelaku yang memperkarakan soal utang piutang tersebut.
Baca Juga: Betrand Peto Tertarik Dunia Horor, Ruben Onsu: Dia Lebih Berani dari Saya
Diketahui, korban menagih utang suaminya itu dan menyita sebuah truk L300 beserta kuncinya sebagai jaminan.
Sementara itu melansir informasi dari Serambinews.com, sebelum tewas dihabisi suami sirinya, Rini sempat meminta tolong dan mengeluh pada anak kandungnya, Uan Maharani (17).
Uan yang selama ini tinggal bersama neneknya di Desa Mabar Hilir, Kecamatan Deli, Medan, Sumatra Utara itu mengaku sempat dihubungi sang ibu.
Sebelum tewas tergantung, Rini menghubungi anaknya dan mengatakan tak sanggup lagi hidup dengan suaminya.
“Mama di sini nggak tahan, Mama pengen pulang, Mama di sini dipukuli dek,” ujar Uan, meniru ucapan Mamanya.
Melalui sambungan telepon tersebut, Uan Maharani hanya bisa menyarankan pada ibunya agar segera pulang.
Baca Juga: Ingatkan Semua Orangtua, Reggy Lawalata dengan Tegas: Jangan Singkirkan Anak Berbeda!
“Saya hanya bilang ke mama, ya sudah ma, pulang ke sini, saya tidak menanyakan lebih lanjut kapan mama pulang,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui wartawan di RSUD Muyang Kute, Bener Meriah, Kamis (13/8/2020).
Menurut Uan, ia terakhir kali bertemu dengan sang ibu sekitar satu tahun yang lalu.
Menurut pengakuan Uan, mamanya itu menikah pada tahun 2018 setelah ayah kandungnya meninggal dunia.
Sebelum menikah dengan M, pihak keluarga mengaku tak setuju dan sempat melarangnya.
“Kami saat itu tidak setuju mereka menikah,” ujar paman Uan.
Sementara itu, anak korban, Uan Maharani mengharapkan, pelaku yang tega menghabisi nyawa ibunya itu mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |