Tak hanya itu, Mbah Khatimah juga dibuat kebingungan saat harus mempertanggungjawabkan uang setoran atas jajanan yang dijualnya.
"Setelah kejadian, saya mau pulang sama bingung, mau naik ojek juga enggak ada uang. Akhirnya saya pulangnya jalan kaki sekitar dua kilometer," ucapnya.
"Saya kan ambil dari tetangga yang bikin jajanan, terus nanti kalau pulang saya setor dagangan yang laku. Kalau uangnya hilang gini kan saya tidak bisa setor," ujarnya pilu.
Beberapa bulan yang lalu informasi serupa juga pernah dialami seorang kakek pedagang rujak di Solo, Jawa Tengah.
Melansir dari Tribunnews.com kakek bernama Trisno Suwito berusia 91 tahun ini tega dicurangi oleh pembeli.
Mbah Trisno yang tengah beristirahat dari panasnya terik saat berjualan rujak keliling, mengaku didatangi sebuah mobil.
Membeli satu porsi rujak, Mbah Trisno rupanya dibayar menggunakan uang palsu.
Parahnya lagi pembeli justru menukar uang palsu tersebut dengan uang yang dimiliki Mbah Trisno.
"Orang itu menaruh uang Rp 50 ribu karena berlebih saya beri kembalian Rp 40 ribu," ucap Trisno.
"Ia juga mengetahui uang Rp 100 ribu yang saya taruh di saku kemeja, kemudian bilang, uangnya saya tukar pecahan Rp 50 ribu jumlahnya dua," imbuhnya.
Ya, kini uang Rp 150 ribu yang dimiliki Mbah Trisno telah menjadi uang palsu akibat ditukar pengendara mobil tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |