Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini kisah pilu tengah dialami seorang nenek yang berjualan jajanan pasar keliling di Semarang, Jawa Tengah.
Nenek bernama Khotimah (70) atau yang akrab disapa Mbah Khatimah ini tak menyangka akan mengalami hal yang memilukan.
Bergembira lantaran dagangannya diborong, Mbah Khotimah rupanya tengah masuk ke dalam perangkap wanita penipu.
Baca Juga: Klarifikasi soal Dugaan Jual Handphone Ilegal, Putra Siregar Angkat Bicara : Bukan Menipu!
Melansir dari Kompas.com pada Minggu (16/8/2020), Mbah Khotimah membenarkan adanya tindak penipuan yang dialaminya itu.
Masih teringat dengan jelas, Mbah Khotimah mengaku tengah dihampiri seorang wanita bercelana jeans dengan sepeda motor berwarna hitam.
Kedatangan wanita itu disebutkan Mbah Khatimah hendak memborong dagangannya untuk sebuah acara.
"Bu, saya mau beli semua dan pesan banyak untuk besok sore karena mau ada acara," jelas Mbah Khotimah menirukan ucapan wanita yang menipunya.
Tak menaruh curiga sedikitpun, Mbah Khotimah langsung membungkus jajanan pasar yang dijualnya.
Namun, saat diserahkan wanita tersebut mengaku tak membawa uang dan menyatakan hendak membayar saat di rumah.
Akhirnya, pelaku membawa Mbah Khotimah pulang ke rumah untuk mengambil uang.
Tanpa pikir panjang, Mbah Khotimah pun bergegas untuk membonceng wanita tersebut.
"Ya terus saya bonceng dan mbak itu bilang, Bu, dompetnya taruh di dashboard saja biar tidak jatuh. Lalu saya nurut saja dan menyerahkan dompet saya," ucapnya.
Tak kunjung sampai tempat tujuan, wanita itu malah menurunkan Mbah Khotimah di depan gudang pabrik.
Berdalih kunci rumahnya tertinggal di rumah sang ibu, wanita tersebut rupanya membawa kabur dompet milik mbah Khotimah.
Tak hanya dompet, namun keranjang dagangan Mbah Khatimah pun ikut dibawa kabur sang penipu.
"Uang yang hilang itu Rp 400 ribu dan dagangan yang kalau diuangkan sekitar Rp 50 ribu ," ungkapnya.
Hasil kerja keras dan banting-tulangnya dicurangi, Mbah Khotimah mengaku sangat bersedih.
Mengumpulkan pundi-pundi keuntungan Rp 300 perak dari setiap jajanan yang dijual, Mbah Khotimah kembali dibuat nelangsa saat hendak pulang.
Tak hanya itu, Mbah Khatimah juga dibuat kebingungan saat harus mempertanggungjawabkan uang setoran atas jajanan yang dijualnya.
"Setelah kejadian, saya mau pulang sama bingung, mau naik ojek juga enggak ada uang. Akhirnya saya pulangnya jalan kaki sekitar dua kilometer," ucapnya.
"Saya kan ambil dari tetangga yang bikin jajanan, terus nanti kalau pulang saya setor dagangan yang laku. Kalau uangnya hilang gini kan saya tidak bisa setor," ujarnya pilu.
Beberapa bulan yang lalu informasi serupa juga pernah dialami seorang kakek pedagang rujak di Solo, Jawa Tengah.
Melansir dari Tribunnews.com kakek bernama Trisno Suwito berusia 91 tahun ini tega dicurangi oleh pembeli.
Mbah Trisno yang tengah beristirahat dari panasnya terik saat berjualan rujak keliling, mengaku didatangi sebuah mobil.
Membeli satu porsi rujak, Mbah Trisno rupanya dibayar menggunakan uang palsu.
Parahnya lagi pembeli justru menukar uang palsu tersebut dengan uang yang dimiliki Mbah Trisno.
"Orang itu menaruh uang Rp 50 ribu karena berlebih saya beri kembalian Rp 40 ribu," ucap Trisno.
"Ia juga mengetahui uang Rp 100 ribu yang saya taruh di saku kemeja, kemudian bilang, uangnya saya tukar pecahan Rp 50 ribu jumlahnya dua," imbuhnya.
Ya, kini uang Rp 150 ribu yang dimiliki Mbah Trisno telah menjadi uang palsu akibat ditukar pengendara mobil tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |