Seseorang yang pernah mengalami stroke, termasuk transient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan, rentan terserang stroke berulang.
Seseorang yang pernah mengalami TIA atau serangan stroke yang berlangsung singkat akan sembilan kali lebih berisiko mengalami stroke dibanding yang tidak pernah mengalami TIA.
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko tunggal yang paling sering untuk stroke iskemik maupun stroke perdarahan.
Pada keadaan hipertensi, pembuluh darah mendapat tekanan yang cukup besar.
Apabila proses tekanan berlangsung lama, dapat menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah, sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Hipertensi juga dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran darah ke jaringan otak.
3. Penyakit jantung
Beberapa penyakit jantung, seperti fibrilasi atrial (salah satu jenis gangguan irama jantung), penyakit jantung koroner, penyakit jantung rematik, dan orang yang melakukan pemasangan katup jantung buatan akan meningkatkan risiko stroke.
4. Diabetes mellitus (DM)
Seseorang dengan diabetes rentan untuk menjadi ateroklerosis, hipertensi, obesitas, dan gangguan lemak darah.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,newsmaker.tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |