Seseorang yang mengidap diabetes mempunyai risiko serangan stroke iskemik 2 kali lipat dibanding mereka yang tidak diabetes.
5. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis.
Aterosklerosis sendiri berperan dalam menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
6. Merokok
Perokok dilaporkan lebih rentan mengalami stroke dibandingkan bukan perokok.
Nikotin dalam rokok dapat membuat jantung bekerja keras karena frekuensi denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Nikotin juga bisa mengurangi kelenturan arteri serta dapat menimbulkan aterosklerosis.
7. Gaya hidup tidak sehat
Diet tinggi lemak, aktivitas fisik minim, serta stres emosional dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.
Seseorang yang sering mengonsumi makanan tinggi lemak dan kurang melakukan aktivitas fisik rentan mengalami obesitas, diabetes mellitus, aterosklerosis, penyakit jantung dan stroke.
Innalillahi, Raffi Ahmad Tumbang saat Ramadhan, Bagaimana Kondisi Suami Nagita Slavina sekarang?
Source | : | Kompas.com,newsmaker.tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |