Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tidur merupakan aktivitas biologis tubuh untuk beristirahat.
Bahkan, menurut para ahli dari Asosiasi jantung Amerika, durasi tidur yang tepat sama pentingnya seperti pola makan yang sehat dan olahraga rutin, untuk menjaga kesehatan jantung.
Diwartakan melalui laman Intisari Online, kita direkomendasikan untuk tidur sekitar 7-8 jam setiap malam.
Kurang tidur atau tidur kurang dari 7 jam setiap malam, serta jam tidur lebih dari 9 jam di malam hari, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sudah banyak penelitian yang mengungkap efek kurang tidur, terutama insomnia dan sleep apnea (henti napas saat tidur) terhadap terjadinya penyakit diabetes tipe dua dan obesitas.
Dalam studi yang dipimpin Yamada Tomahide dari University of Tokyo, tim melakukan meta-analisis studi observasional yang melibatkan lebih dari 300.000 orang.
Ditemukan fakta, bahwa seseorang yang tidur siang selama lebih dari 1 jam menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe dua sebanyak 45 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang.
Menurut peneliti, orang yang terdiagnosis kena penyakit jangka panjang dan diabetes sering merasa lelah di siang hari.
Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Miss V selalu Basah, Bisa Jadi Tanda Tumor Jinak Loh, Waspada!
Kenapa demikian?
"Karena kadar gulanya sedikit tinggi sehingga mengantuk dan tidur sepanjang hari. Tidur siang menjadi tanda peringatan awal dari diabetes," papar Naveed Sattar, Profesor di University of Glasgow.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com,Intisari |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |