· Tekanan darah tinggi
· Sering sakit
· Depresi
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Jumat-Sabtu Laksanakan Puasa Tasua dan Asyura, Begini Niat dan Keutamaannya
Lebih lanjut, ternyata ketika sedang marah atau stres, tubuh akan bereaksi dengan mengaktifkan respons stres dari sistem saraf simpatik, yang akan mengarah ke peningkatan kadar kortisol.
Hal ini dapat membuat kita merasa jengkel, terganggu, impulsif, dan bahkan mungkin mulai makan secara emosional.
Mungkin kamu biasa mengalami momen di mana ketika sangat kesal dan marah, kemudian melampiaskannya dengan makan dan itu membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Kebiasaan itu mungkin bisa membantu menenangkan secara mental, namun bukan praktik yang sehat.
Baca Juga: Mantap Pindah Kewarganegaraan ke New Zealand, Femmy Permatasari Sudah Siapkan Bisnis di Sana
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, penasehat gaya hidup sehat Luke Coutinho, belum lama ini menjelaskan melalui Instagram bahwa ketika kita makan saat marah, kesal dan cemas, itu akan berdampak pada keseluruhan sistem internal kita.
"Tubuh kita tidak dirancang untuk mencerna dan menyerap makanan saat kita sedang stres," katanya.
Profil Wicky Victor Olindo, Suami Yunita Siregar yang Punya Profesi Mentereng dan Berstatus Duda
Source | : | Kompas.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |