"Tubuh kita tidak akan bisa mencerna makanan dan menyerap nutrisinya,” tambah Luke.
Memicu kegemukan
Alasan lainnya adalah karena kita akan cenderung makan berlebih ketika sedang marah.
Usus dan otak berkomunikasi satu sama lain sepanjang waktu.
Tapi saat kita marah, komunikasi tersebut akan terhalang.
Otak tidak mendapat sinyal dari usus saat perut sudah kenyang.
Jika kebiasaan ini terjadi terus menerus, kita mungkin saja mengalami kegemukan.
Penghalang usus
Alasan ketiga dan terpenting adalah penghalang usus, yang mencegah bakteri usus memasuki aliran darah, akan menjadi lemah.
Hal itu menyebabkan bakteri dengan mudah masuk ke aliran darah dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti kondisi autoimun, diare, dan radang usus besar.
Makan ketika marah tidak baik untuk siapa saja, terutama orang-orang yang menderita komplikasi terkait perut.
Jika kamu merasa marah, luangkan waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu dan mengambil napas dalam-dalam.
Setelah suasana hati sudah membaik dan normal, baru lah kamu bisa makan.
Kunyah makanan secara tenang untuk menghindari masalah perut, ya.
(*)
5 Tips Mudik Naik Bus Bareng Toddler Agar Tak Mudah Rewel, Pilih Kursi di Bagian Ini
Source | : | Kompas.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |