Ipda Suprianto mengaku kronologis tindak pencabulan ini bermula saat S mendatangi sekolahan.
Bingung dan tak paham dengan pelajaran yang diberikan secara daring, S memilih untuk datang ke sekolahannya yang berada di Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin itu.
Saat datang ke sekolah, S akhirnya bertemu dengan pelaku HB.
Mengaku akan memberikan penjelasan, HB malah membawa korban ke ruang Tata Usaha (TU).
"Saat di ruangan tersebut korban malah dicabuli pelaku. Korban langsung lari ketakutan pulang ke rumah dan mengadu ke orang tuanya," jelas Suprianto.
Mendengar tingkah bejat pelaku, orang tua S langsung mendatangi kediaman HB yang tak jauh dari sekolah.
Mendengar informasi tersebut, pihak kepolisian langsung menyusul guna menghindari amukan massa.
Diamankan pihak kepolisian, HB mengaku telah melakukan tindak pencabulan dengan alasan khilaf.
Source | : | Kompas.com,wartakota.tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |