Grid.ID - Siapapun di dunia ini pasti menginginkan tubuh yang sehat serta terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, memiliki tubuh sehat merupakan suatu anugerah yang tak ternilai.
Oleh sebab itu, mulai saat ini menerapkan pola gaya hidup sehat menjadi hal penting yang harus kamu lakukan. Salah satunya dengan menjaga asupan makanan agar terhindar dari penyakit degeneratif seperti diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung.
Begitu pun saat kamu mengonsumsi produk pangan olahan, ada hal penting yang kamu haruspahami dengan baik, yakni informasi nilai gizi yang tertera pada label kemasan. Informasi nilai gizi menunjukkan jumlah kandungan gizi pada makanan atau minuman kemasan yang hendak kamu konsumsi.
Namun, terkadang informasi yang tertera pada label makanan dan minuman kemasan terlihat sangat membingungkan untuk dipahami. Padahal, label tersebut menjadi panduan dan pertimbangan bagi konsumen sebelum membeli produk pangan olahan, khususnya bagi kamu yang ingin menerapkan pola hidup sehat.
Baca Juga: Jadi Konsumen Pintar dengan Baca Label Kemasan Yuk! Apa Aja Sih yang Perlu Diperhatikan?
Sebagian orang hanya mementingkan berat atau isi bersih suatu makanan atau minuman tanpa mempertimbangkan jumlah kalori pada setiap sajiannya. Contohnya pada makanan ringan, dimana 100 gram keripik kentang dapat mengandung kalori hingga 76 kkal sedangkan keripik singkong dengan berat yang sama dapat mengandung kalori hingga 114 kkal.
Tentunya, hal tersebut harus menjadi perhatian karena meskipun beratnya sama, akan tetapi kalori yang masuk ke dalam tubuh tentu akan jauh berbeda. Belum lagi kandungan lain yang terdapat pada makanan tersebut, seperti gula, garam, dan lemak juga sangat menentukan.
Untuk itu, sebagai upaya edukasi konsumen agar lebih teliti dalam membaca dan memahami arti serta petunjuk pada label produk pangan olahan, Danone Indonesia, bersama dengan GridHealth menyelenggarakan webinar bertema "Menjadi Konsumen Pintar Dengan Baca Label" dan mengundang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pembicara.
Baca Juga: Ingat, Selalu Perhatikan Label Fakta Gizi Makanan Kemasan untuk Kurangi Asupan Natrium
“Label berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan produsen. Dengan label, konsumen bisa mendapatkan informasi terkait produk,” kata Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D. sebagai pembicara pada Jumat (7/8/2020).
“Informasi nilai gizi ini wajib dimuat dalam kemasan, terutama energi total, lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, dan garam (natrium)," tambah Sutanti.
Kenali istilah pada label informasi nilai gizi
Maka dari itu, agar tak terkecoh saat membaca informasi nilai gizi, sebaiknya kamu memahami istilah-istilah yang terdapat pada informasi nilai gizi seperti takaran saji, kalori, dan angka kecukupan gizi (AKG), makronutrient (Protein, Lemak, Karbohidrat), dan micronutrient (Vitamin dan Mineral)
Berikut beberapa istilah informasi nilai gizi yang tertera pada label kemasan yang wajib kamu ketahui.
Baca Juga: Tanda Expired Date dan Best Before pada Kemasan Makanan Ternyata Punya Arti yang Berbeda!
Takaran saji yaitu berat atau volume makanan untuk satu kali konsumsi. Misalnya pada makanan kemasan tertulis jumlah persajian 35 gram atau 4 sendok makan, artinya kandungan energi dan zat gizi yang tercantum dalam label kemasan untuk satu kali konsumsi yaitu 35 gram.
Adapun untuk produk minuman ataupun produk berbahan cair lainnya akan ditulis dalam satuan milliliter. Harapannya dengan membaca informasi ini konsumen bisa memenuhi zat gizi sesuai kebutuhan tubuh yang seimbang,serta membatasi jumlah asupan kalori, gula atau garam yang berlebih.
Kalori menunjukan berapa energi yang didapatkan tubuh dari mengonsumsi suatu makanan dan minuman kemasan. Misalnya, jika dalam satu sajian kemasan suatu produk pangan olahan tercantum Energi total sebesar 300 kkal, energi dari lemak jenuh sebesar 110 kkal, Protein sebesar 10 miligram dan karbohidrat sebesar 30 miligram.
Maka jika Anda mengkonsumsi dua sajian makanan atau minuman tersebut, tubuh Anda akan mendapatkan energi sebesar 600 kkal yang berasal dari lemak, protein, dan karbohidrat yang terkandung pada produk tersebut.
Baca Juga: Takut Kalori tapi Tetap Ingin Pesta Daging? Yuk Awasi Jumlah kalori dengan Tips Berikut!
Makronutreint berupa karbohidrat banyak ditemukan dalam kandungan gizi makanan dan minuman kemasan, Anda bisa melihatnya pada bagian tabel Informasi Nilai Gizi yang tertera diluar kemasan.
Serta biasanya dicantumkan sebagai karbohidrat total, yang dapat terdiri dari serat dan gula. Jadi, karbohidrat dalam makanan atau minuman kemasan merupakan jumlah dari serat dan kandungan gula yang ada di dalamnya.
Dari sini dapat diketahui kenapa kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi dalam makanan kemasan kerap dikatakan tidak sehat. Karbohidrat sudah mengandung banyak gula, sehingga jika ada gula tambahan maka akan membuat kandungannya menjadi berlebihan. Biasanya karbohidrat dituliskan dalam satuan gram.
Selain karbohidrat, biasanya dalam setiap label nutrisi tercantum keterangan tentang jumlah protein. Meski memiliki kadar yang berbeda-beda pada setiap makanan atau minuman kemasan, tetapi protein menjadi sumber nutrisi yang wajib tertulis pada tabel Informasi Nilai Gizi.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu Kenali Tanda Tubuh Kurang Asupan Karbohidrat, Ini Dia
Jadi, jangan heran jika ada makanan atau minuman yang memiliki kandungan protein nol tetapi masih tetap mencantumkannya.
Tidak seperti gula yang tergabung dalam karbohidrat, protein tertulis tunggal tanpa pembagian sumber zat gizi lain dalam label nutrisi. Di dalamnya, protein disajikan dalam takaran gram.
Selanjutnya ialah lemak, sama halnya dengan protein, jumlah kandungan lemak total dan lemak jenuh juga wajib dicantumkan pada label informasi nilai gizi.
Hal ini sangat membantu melindungi konsumen dengan mencegah mereka mengonsumsi lemak secara berlebih, sebab konsumsi lemak jenuh perlu dibatasi asupannya hingga kurang dari 20 gram per hari.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Gejala Tubuh Kekurangan Asupan Protein, Termasuk Pucat
Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) memberikan informasi kebutuhan nutrisi apa saja yang dapat terpenuhi dalam makanan, dibandingkan dengan kebutuhan tubuh dalam satu hari.
“Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi untuk orang dewasa yaitu 2.150 kkal, kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau bisa jadi lebih rendah. Kebutuhan energi dapat berubah sesuai kondisi fisiologis seperti pada bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui atau penyakit tertentu,” ucap Sutanti.
Tidak hanya informasi di atas, Sutanti juga mengimbau konsumen Indonesia agar juga memperhatikan komposisi, berat bersih, nomor izin edar, kode produksi, keterangan kedaluwarsa, logo halal, nama, dan alamat produsen pada label kemasan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan, nutrisi dan tumbuh kembang anak lainnya, Anda bisa mengunjungi akun sosial media Nutrisi Bangsa di Instagram @nutrisibangsa, Twitter @nutrisi_bangsa dan Facebook Nutrisi Untuk Bangsa
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |