Karena tomat bersifat asam, mereka dapat mengiritasi kandung kemih dan terkadang menyebabkan inkontinensia.
Jika rentan terhadap infeksi saluran kemih, kelebihan konsumsi tomat dapat memperburuk gejala seperti iritasi kandung kemih dan muncul sensasi terbakar.
Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.
Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat.
Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.
Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah.
Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.
Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya.
Tomat merupakan sumber nutrisi dan antioksidan yang sangat baik dan dapat dikonsumsi dengan aman selama kehamilan.
Namun, itu bisa menimbulkan risiko selama kehamilan dan menyusui jika dikonsumsi berlebihan.
Itulah beberapa dampak buruk yang terjadi ketika terlalu banyak makan tomat.
(*)
Source | : | travel.tribunnews.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |