Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tomat sudah dikenal sebagai salah satu buah yang memiliki khasiat kesehatan bagi tubuh.
Hal ini karena tomat memiliki banyak kandungan yang tidak bisa dianggap sepele.
Kandungan tomat yang bermanfaat antara lain vitamin B6, vitamin E, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
Selain itu tomat juga jadi sumber kuat antioksidan, kolin, potassium, serat, dan likopen yang semuanya itu tidak bisa dipungkiri lagi manfaatnya.
Namun, siapa sangka tomat yang memiliki segudang manfaat ini, ternyata juga bisa menimbulkan masalah serius jika dikonsumsi melampaui batas.
Dilansir Grid.ID dari Grid Health, beberapa dampak buruk dari terlalu banyak makan tomat, di antaranya:
Melansir Medical Daily, efek samping paling umum saat mengonsumsi tomat berlebihan adalah pembengkakan dan nyeri.
Ini disebabkan karena tomat kaya akan racun solanin yang merupakan senyawa yang membangun kalsium dalam jaringan.
Apabila jumlahnya berlebihan pada tubuh, hal ini akan menyebabkan peradangan dan nyeri tubuh.
Tomat kaya akan kandungan asam sitrat dan malat.
Ketika terlalu banyak zat ini menumpuk di dalam tubuh, organ akan dikemas dengan senyawa tersebut yang menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Hal ini dikarenakan zat tersebut akan menambah jumlah asam lambung yang digunakan oleh tubuh untuk memecah makanan yang kita makan.
Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki penyakit asam lambung tidak disarankan untuk mengonsumsi tomat terlalu banyak.
Likopen adalah salah satu kandungan pigmen karotenoid yang ditemukan dalam tomat.
Dimana likopen bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung dan melindungi terhadap penyakit kardiovaskular lainnya.
Namun, ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak tomat, kandungan likopen yang menumpuk akan masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengonsumsi tomat tidak lebih dari 75 miligram tomat per hari untuk mencegah likopenodermia.
Tomat juga kaya histamin, senyawa yang mengaktifkan sinyal sistem kekebalan tubuh untuk menyerang ancaman eksternal.
Mengonsumsi terlalu banyak tomat yang kaya akan senyawa ini tentu akan memicu timbulnya ruam dan menyebabkan reaksi alergi.
Bagi mereka yang secara medis dikenal memiliki alergi terhadap buah, mungkin akan mengalami gejala-gejala seperti bersin, pembengkakan lidah, mulut, dan wajah.
Bahkan, iritasi tenggorokan dan sesak napas saat mengonsumsi banyak tomat.
Dibalik kandungannya yang sehat, tomat mentah nyatanya juga rentan terhadap kontaminasi salmonella yang menyebabkan diare.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Medical Library USA menemukan bahwa tomat yang terkontaminasi menyebabkan wabah salmonella.
Mereka yang menderita intoleransi tomat berisiko lebih tinggi mengalami masalah pencernaan.
Jadi, lain kali hindari keseringan mengonsumsi tomat mentah.
Dilansir dari NDTV Food, makan tomat secara berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Hal ini dikarenakan tomat kaya akan kandungan oksalat dan kalsium.
Sehingga tomat tidak akan mudah dipecah saat kita mengonsumsi banyak nutrisi ini.
Alhasil nutrisi tambahan yang dikonsumsi kemudian akan menumpuk di dalam tubuh dan kemungkinan besar mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Mengutip Tribun Travel, ketika dikonsumsi dalam bentuk mentah, tomat tidak tinggi sodium (hanya 5 mg) dan tidak mengganggu tingkat tekanan darah.
Bahkan, itu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Namun dalam jumlah berlebihan, kandungan sodiumnya cukup berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
Kandungan likopen pada tomat memang baik bagi penderita kanker jika dikonsumsi dalam jumlah aman.
Namun, penelitian mengungkapkan likopen dapat memperberat gejala kanker prostat.
Pasien yang menjalani perawatan kanker harus berhati-hati saat mengonsumsi tomat.
Karena tomat bersifat asam, mereka dapat mengiritasi kandung kemih dan terkadang menyebabkan inkontinensia.
Jika rentan terhadap infeksi saluran kemih, kelebihan konsumsi tomat dapat memperburuk gejala seperti iritasi kandung kemih dan muncul sensasi terbakar.
Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.
Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat.
Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.
Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah.
Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.
Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya.
Tomat merupakan sumber nutrisi dan antioksidan yang sangat baik dan dapat dikonsumsi dengan aman selama kehamilan.
Namun, itu bisa menimbulkan risiko selama kehamilan dan menyusui jika dikonsumsi berlebihan.
Itulah beberapa dampak buruk yang terjadi ketika terlalu banyak makan tomat.
(*)
Lagi-lagi Ditegur KPI, Ivan Gunawan Protes Disuruh Lepas Kalung saat Bintangi Acara Ini: Kasih Tahu Aku Alasannya!
Source | : | travel.tribunnews.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |