Karena lensa kontak berada langsung di mata dan menutupi seluruh kornea, jumlah oksigen yang mencapai mata bisa berkurang.
Padahal pasokan oksigen yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mata.
Trauma yang mungkin terjadi saat proses pemasangan atau pelepasan lensa kontak, meskipun kecil, tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan infeksi oleh kuman yang selalu ada pada permukaan mata.
Infeksi kornea pada pengguna lensa kontak biasanya berat dan serius, karena kondisi daya pertahanan mata sudah sangat menurun akibat pemakaian lensa kontak tersebut.
Infeksi paling sering disebabkan oleh kuman pseudomonas, jamur, atau acanthamoeba yang memerlukan pengobatan intensif dan lama.
Reaksi alergi dapat diakibatkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam cairan lensa kontak.
Jika terpapar zat asing tersebut, mata bisa menjadi merah bengkak, gatal, berair, dan terasa perih.
Melansir Insight Vision Center, menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan refleks kornea mata berkurang.
Refleks kornea adalah mekanisme pelindung mata di mana otak memberi sinyal kelopak mata untuk turun untuk melindungi mata setiap kali tekanan sekecil apa pun diterapkan ke kornea.
Refleks kornea memastikan bahwa seseorang menutup mata jika sesuatu dapat menyebabkan trauma langsung, seperti benda terbang yang menghampiri mata atau ancaman lainnya.
Penggunaan lensa kontak juga berisiko memengaruhi kondisi kelopak mata.
Salah satunya adalah gangguan terhadap otot kelopak mata, di mana penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kelopak atas terkesan lebih rendah dan mata tampak mengecil (pseudoptosis).
Gesekan yang terus menerus antara selaput bagian dalam kelopak mata bagian atas dengan lensa kontak (baik lunak maupun keras) dapat menimbulkan konjungtivitis kronis yang disebut giant papillary conjunctivitis (GPC).
Ptosis adalah suatu kondisi di mana kelopak mata mulai mengeluarkan “air liur” dan individu yang terkena tidak dapat membuka mata sepenuhnya.
Jika kamu menggunakan lensa kontak, lensa kontak dapat berpindah ke jaringan kelopak mata yang menyebabkan jaringan parut dan kontraksi.
Kemudian, mengarah pada penarikan kelopak mata.
Oleh karena itu, jika kamu mulai merasakan gangguan mata ketika menggunakan lensa kontak, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
(*)
Source | : | Kompas.com,sumsel.tribunnes.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |