Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ikan sudah menjadi sumber nutrisi favorit banyak orang.
Ikan juga telah dikenal sebagai salah satu sumber protein yang baik bagi kesehatan tubuh.
Mengutip laman Kompas.com, produk pangan hewani ini sangat dianjurkan dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya anak-anak.
Selain protein yang tinggi, ikan diketahui mengandung asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk pertumbuhan otak.
Baca Juga: Rekomendasi Pola Hidup Sehat agar Terhindar dari Flu dan Pilek, Ternyata Gampang Banget!
Ikan juga mengandung kalsium, vitamin D, dan fosfor yang baik untuk tulang.
Namun, kandungan nutrisi yang terdapat di ikan tersebut bisa jadi tidak optimal apabila disantap dalam kondisi tidak segar.
Bukan hanya itu, konsumsi ikan tidak segar yang mengarah pada kondisi busuk bisa saja membuat seseorang keracunan makanan.
Pasalnya, meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, ikan mungkin saja sudah mengandung racun yang ditinggalkan bakteri.
Racun yang tersisa itulah yang kemudian menyebabkan keracunan makanan.
Oleh sebab itu, penting kiranya bagi siapa saja untuk mengetaui ciri-ciri ikan segar dan layak konsumsi saat ingin membelinya di pasar tradisional maupun supermarket.
Salah satu ikan yang tak boleh luput dari perhatian adalah ikan lele.
Lele adalah ikan yang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, termasuk protein, asam lemak omega 3, serta vitamin B kompleks.
Dilansir Grid.ID dari Nakita, setiap 100 gram ikan lele mengandung energi 229 kilo kalori.
Sementara kandungan protein ikan lele setiap 100 gram adalah sekitar 18 gram.
Kemudian karbohidrat 8 gram, serat 0,7 gram dan lemak 13 gram.
Jadi, ikan lele itu sebenarnya tidak mengandung racun atau zat berbahaya yang sifatnya memicu kanker (zat karsinogenik) bagi tubuh manusia.
Namun, ada beberapa keadaan yang membuat lele menjadi berisiko bagi manusia yang mengonsumsinya.
Salah satunya adalah risiko kanker.
Risiko itu diakibatkan oleh mengonsumsi lele yang telah tercemar alias terkontaminasi zat kersinogen.
Zat karsinogen ini bisa berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, dan limbah-limbah lain yang mencemari habitat lele.
Lantas, bagaimana agar tetap sehat walaupun mengonsumsi lele?
Inilah standar lele yang layak dan tidak layak konsumsi:
1. Daging ikan lele haruslah bertekstur "keras"
Daging ikan yang keras ini bisa mengindikasikan pakan yang ia konsumsi.
Misalnya daging ikan yang lembek, bisa jadi ikan tersebut mengonsumsi jeroan.
2. Pergerakan ikan haruslah lincah
Kamu harus memastikan untuk membeli ikan yang masih hidup.
Amati pergerakannya, ikan yang pergerakannya lincah lebih disarankan untuk dikonsumsi daripada ikan yang pergerakannya pasif.
3. Hindari memilih ikan dengan kerusakan fisik
Salah satu standard dari kementerian kelautan tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), disebutkan bahwa karamba dan jaring ikan haruslah dalam kondisi yang baik.
Sehingga, lele akan hidup dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi.
4. Disimpan dalam wadah yang bersih
Meskipun hal ini tidaklah cukup menjamin bahwa kita telah memilih ikan lele yang sehat, setidaknya hal ini bisa dijadikan patokan.
Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga kebersihannya (boks, wadah, dan sebagainya).
Untuk ciri-ciri lele yang tak baik dikonsumsi adalah kebalikan hari penjelasan di atas, yaitu:
- Daging ikan lele lembek
- Pergerakan ikan pasif dan tidak lincah
- Fisik ikan lele rusak
- Wadah ikan lele tidak bersih
Mulai sekarang kamu bisa membedakan bagaimana ciri-ciri lele yang sehat dan tak sehat untuk dikonsumsi.
(*)
Kemensos Turun Tangan pada Kasus Agus Salim, Utamakan Pengobatan, Berobat Itu Ada Waktunya!
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |