Kendati sang cucu telah pergi untuk selama-lamanya, Ratnawati kembali menceritakan perjuangan bayi malang itu.
Sembari menangis, sang nenek membenarkan bahwa perjuangan cucunya telah berakhir di meja operasi.
Sejak menderita sindrom putri tidur, Ratna mengatakan cucunya mulai mengalami gangguan pada bagian paru-paru.
Setelah dioperasi, Rau hanya bertahan selama tiga hari setelahnya.
Menurut kesaksian Ratna, saat dilahirkan cucunya terlahir dalam kondisi baik dan sehat.
Namun, setelah memasuki usia delapan bulan, sekujur tubuh Rau mendadak dingin.
Kepala dan wajah Rau disebutkan memerah sementara pembuluh darahnya terlihat membiru.
Tanpa pikir panjang, keluarga langsung melarikanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan dari dokter spesialis anak di Pamekasan.
"Kata dokter disuruh opname di rumah sakit. Jika dalam 10 hari tidak ada perkembangan, disuruh rujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya," jelasnya.
Baca Juga: Idap Penyakit Langka, Remaja Ini Tidak Boleh Jatuh Cinta, Mabuk Asmara Bisa Merenggut Nyawanya
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |