2. Dapat mengganggu regulasi rasa lapar
Dua hormon utama yang memengaruhi pengaturan rasa lapar, yaitu ghrelin yang merangsang nafsu makan dan leptin yang menekan nafsu makan.
Saat kamu tidak makan untuk sementara waktu, tingkat ghrelin meningkat.
Kemudian, setelah makan, kadar leptin memberi tahu tubuh bahwa sudah kenyang.
Namun, makan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ini.
Makan makanan tinggi lemak, garam, atau gula akan melepaskan hormon perasaan senang seperti dopamin, yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak.
Seiring waktu, tubuh mungkin mengasosiasikan sensasi kenikmatan ini dengan makanan tertentu, yang cenderung tinggi lemak dan kalori.
Proses ini pada akhirnya dapat mengesampingkan regulasi kelaparan, mendorong makan untuk kesenangan daripada rasa lapar.
Gangguan hormon ini dapat memicu siklus makan berlebihan yang terus-menerus.
3. Memicu berbagai penyakit
Meskipun makan berlebihan sesekali kemungkinan tidak memengaruhi kesehatan jangka panjang, tapi makan berlebihan kronis dapat menyebabkan obesitas.
Lanjut Studi S3 di Swiss, Nadia Vega Tak Takut Cowok Minder Buat Dekati Dirinya, Ini Alasannya
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |