Sebaliknya, rasa kesepian dapat meningkatkan risiko demensia.
Keterlibatan yang lebih besar dalam kegiatan kelompok atau komunitas juga punya hubungan dengan risiko yang lebih rendah dan mempertahankan kesehatan otak.
Baca Juga: Awas! Terlalu Banyak Makan Pedas Ternyata Bisa Sebabkan Demensia
3. Menjaga kesehatan jantung
Ada kaitan erat antara kesehatan otak dan jantung.
Tekanan darah tinggi dan obesitas, terutama pada usia pertengahan, meningkatkan risiko demensia.
Ketika digabung, dua kondisi ini berperan dalam lebih dari 12 persen kasus demensia.
4. Olahraga
Aktivitas fisik telah terbukti melindungi kita dari kemunduran kognitif dan menjaga otak sehat.
Dari data yang dikombinasikan dari 33 ribu orang lebih, mereka yang aktif secara fisik punya risiko kemunduran kognitif 38 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak.
Baca Juga: Catat nih! 4 Tips Melawan Penyakit Demensia pada Kaum Millenial
5. Berhenti merokok
Merokok berbahaya bagi kesehatan jantung, serta bahan kimia yang terdapat di sebatang rokok memicu peradangan dan perubahan pembuluh otak.
Merokok juga bisa memicu stres oksidatif, yakni rusaknya sel tubuh kita akibat bahan kimia yang disebut radikal bebas.
Proses ini punya andil dalam pembentukan demensia dan mengganggu otak sehat.
Baca Juga: Cara Mencegah Demensia pada Millenials, dari Main Tenis Meja Sampai Rajin Menulis Catatan
6. Berbagi cerita kepada orang lain ketika depresi
Ketika kita depresi, beberapa perubahan terjadi dalam otak yang dapat memengaruhi risiko demensia.
Kadar hormon stres kortisol yang tinggi telah dihubungkan dengan penyusutan area otak yang penting bagi memori atau ingatan.
Penyakit yang merusak pembuluh darah juga telah diamati dalam depresi dan demensia.
Dengan coba melakukan enam hal di atas, maka risiko demensia bisa semakin diminimalisir.
(*)
4 Arti Mimpi Roti Gandum Bukan Hal Buruk, Pertanda Soal Kesejahteraan Hidup, Berbahagialah
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |