Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Keberadaan pandemi covid-19 yang belum juga musnah menuntut kita untuk tetap menjaga kesehatan.
Pasalnya, dengan daya tahan tubuh yang kuat, kita bisa terhindar dari berbagai ancaman penyakit.
Perlu diketahui bahwa penderita penyakit jantung adalah salah satu orang yang rawan terinfeksi virus covid-19 dengan kondisi berat.
Baca Juga: Kopi Nggak Cuma Bikin Mata Seger Tapi Juga Bikin Jantung Sehat
Untuk itu, penderita penyakit jantung di masa pandemi ini harus menjaga diri.
Bagi kita yang sehat pun harus terus menjaga kesehatan jantung dengan baik dan benar.
Adapun kondisi terburuk dari penderita penyakit jantung adalah serangan jantung.
Biasanya serangan jantung itu karena riwayat penyakit jantung tak terdeteksi atau tak disadari.
Serangan jantung bisa datang dari berbagai macam penyebab.
Diwartakan laman Grid Health, aritmia adalah paling sering terjadi pada usia muda yang menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga: Sering Dianggap Tanda Jatuh Cinta, Jantung Berdebar Secara Mendadak Ternyata Harus Diwaspadai!
Aritmia ini adalah gangguan irama jantung.
Dokter Agung Fabian Chandranegara, SpJP (K) FIHA, dokter spesialis penyakit jantung dari Rumah Sakit Awal Bros Tangerang mengatakan, aritmia adalah gangguan detak atau irama jantung.
Gejalanya dapat dirasakan ketika jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia) atau ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia).
Baca Juga: Diego Maradona Meninggal Dunia, Shah Rukh Khan Turut Bersedih: Kamu Akan Sangat Dirindukan
Jantung yang berdenyut lebih lambat tentu akan mengganggu peredaran darah ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan tiba-tiba.
Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka waktu yang lama, maka dapat menimbulkan gejala berdebar, sesak napas maupun nyeri dada.
Dalam jangka panjang akan mengakibatkan gagal jantung kongestif menetap yang tentunya akan sangat merugikan kesehatan pasien.
Baca Juga: Rekam Medis Diego Maradona Terbongkar, Penyakitnya Sudah Ditutupi Sejak 5 Tahun Silam
Gagal jantung kongestif adalah kondisi di mana jantung tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan jaringan lain.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini guna menghindari berbagai masalah di atas.
Dirangkum Grid.ID dari laman Kompas.com, ahli bedah kardiotoraks Marc Gillinov, MD dari Cleveland Clinic, menjelaskan lima hal yang harus dilakukan setiap hari guna membantu jantung tetap sehat:
Melansir Health Cleveland Clinic, satu lemak yang tidak kita butuhkan adalah lemak trans, yang diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke seumur hidup.
Itu karena lemak trans menyumbat arteri dengan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Lemak trans biasanya digunakan dalam makanan yang dipanggang dalam kemasan, makanan ringan, margarin, dan makanan cepat saji yang digoreng.
Baca Juga: Pemain Legendaris Argentina, Diego Maradona Tutup Usia Akibat Gangguan Jantung
Kesehatan gigi merupakan indikasi yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk jantung.
Itu karena mereka yang memiliki penyakit periodontal (gusi), seringkali memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Studi masih terus berlanjut tentang masalah ini, tetapi banyak yang telah menunjukkan bahwa bakteri di mulut yang terlibat dalam perkembangan penyakit gusi dapat berpindah ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan protein C-reaktif, penanda peradangan pada pembuluh darah.
Selanjutnya, hal itu akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Ini adalah berita buruk bagi banyak orang yang duduk di tempat kerja sepanjang hari.
Ketika melihat hasil gabungan dari beberapa studi observasi yang melibatkan hampir 800.000 orang, para peneliti menemukan bahwa mereka yang paling banyak duduk, ada peningkatan kasus kardiovaskular sebesar 147 persen dan peningkatan kematian sebesar 90 persen yang disebabkan oleh kondisi ini.
Selain itu, duduk dalam waktu lama (terutama saat bepergian) meningkatkan risiko trombosis vena dalam (penggumpalan darah).
Baca Juga: Lakukan 7 Langkah Ini untuk Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Menurut American Heart Association, paparan asap tembakau berkontribusi terhadap sekitar 34.000 kematian akibat penyakit jantung dini dan 7.300 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun.
Kebiasaan kurang tidur akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular, tak peduli berapa pun usia kamu atau kebiasaan sehat yang telah dilakukan.
Satu studi mengamati 3.000 orang dewasa di atas usia 45 tahun dan menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam, dua kali lebih mungkin terkena stroke atau serangan jantung dibandingkan orang yang tidur enam hingga delapan jam per malam.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari beragam masalah kesehatan.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |