Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Seringkali, kamu mungkin merasa harus menyenangkan orang lain.
Well, menyenangkan orang lain bukan hal yang buruk kok.
Hanya saja, jika kamu berusaha menyenangkan orang lain sampai mengabaikan keinginan dan kebutuhanmu sendiri, akan lain ceritanya.
Melansir psych2go, istilah people pelaser mengacu pada seseorang yang memiliki kebutuhan emosional untuk menyenangkan orang lain sering kali dengan mengorbankan kebutuhan atau keinginannya sendiri.
Baca Juga: Ghosting, Kata yang Paling Banyak Dicari Masyarakat Indonesia, Ternyata Bukan PHP tapi ini Artinya
Apakah definisi ini berlaku untuk kamu?
Jika demikian, mari kita coba memahami mengapa kamu ingin menyenangkan orang lain.
Semoga, kamu akan terinspirasi untuk berhenti melakukannya.
Ada banyak alasan mengapa kamu ingin menyenangkan orang lain.
Mungkin, kamu benar-benar baik dan perhatian, dan itu bagus!
Baca Juga: Akui Kisah Pacaran Settingan-nya di Depan sang Pacar, Dul Jaelani: Gue Nggak Nerima Duit Malahan
Namun, meskipun kamu memiliki niat baik, menyenangkan orang lain tanpa menghormati diri sendiri rasanya bukanlah hal yang bagus.
Itu tidak memungkinkan orang lain bisa mengetahui apa yang sebenarnya kamu rasakan.
Itu juga melelahkan, menghabiskan tenanga, dan seringkali tidak bermanfaat.
Jika kamu telah mencapai titik ini dan memutuskan untuk berhenti menyenangkan orang lain, berikut beberapa langkah yang dapat membantu.
1. Validasi diri sendiri
Langkah penting untuk berhenti menyenangkan orang lain adalah validasi diri.
Belajar untuk memvalidasi diri sendiri adalah alat yang ampuh untuk berhenti menyenangkan orang lain.
Mulailah dengan menjadi sadar diri, pelajari apa kebutuhanmu dan apa yang membuat kamu merasa baik.
Pelajari minatmu, rasa ingin tahu, dan rasa hormat.
Proses ini akan membantu kamu mengidentifikasi mengapa kamu ingin menyenangkan orang lain.
Dengan melakukan itu, kamu akan menghargai diri sendiri, pendapatmu, dan keberadaanmu, dan tidak lagi menunggu orang lain untuk memvalidasi dirimu sendiri.
2. Katakan Tidak
Mengucapkan penolakan datar bisa jadi menakutkan, bahkan bagi orang yang mengatakannya.
Jika demikian, cobalah mengatakan tidak lebih sopan dengan menawarkan kompromi.
Misalnya, seseorang mengundang kamu untuk kencan makan malam, tetapi kamu tidak ingin pergi.
Jika kamu tidak nyaman menolak, karena takut perasaannya akan terluka, sarankan kencan minum kopi.
3. Sabar
Tidak masalah, akan ada saat di mana kamu secara tidak sengaja menyetujui sesuatu karena itu adalah keinginanmu.
Kamu masih bisa mengatakan tidak nanti.
Namun, usahakan jangan biasakan untuk membatalkan rencana di kemudian hari.
Jika seseorang menanyakan sesuatu tentang kamu, jangan langsung memberi tanggapan.
Katakan, "aku akan memikirkannya."
Frasa ini memberi kamu waktu untuk memeriksa jadwal atau memeriksa diri sendiri dan membuat pilihan yang tepat.
4. Ketahui Kemana Tujuanmu
Memiliki ide, tujuan, atau niat yang jelas dapat membantu kamu memahami apa yang kamu inginkan dalam hidup.
Luangkan waktu dalam seminggu untuk mengevaluasi atau mengevaluasi kembali tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendekmu.
Melakukan hal itu akan membantu mempersempit ruang lingkup hal-hal yang kamu inginkan untuk dilakukan, dan akan membantu kamu mengatakan tidak pada apa pun yang tidak membuat kamu lebih dekat dengan tujuanmu.
5. Jauhi Orang-orang Toxic
Ada bermacam-macam corak toksisitas, tetapi singkatnya, orang yang toxic adalah seseorang yang tidak menghormati batasan dan tidak mengahrgaimu.
Mereka mungkin meminta sesuatu darimu, dan kamu akan terperangkap ke dalamnya.
Jika kamu memiliki keberanian untuk menolaknya, mereka mungkin akan membuat kamu merasa tidak enak.
Jauhi orang seperti ini!
Well, ingin menyenangkan orang lain adalah anugerah, tetapi ingatlah bahwa kamu tidak terikat pada tuntutan orang lain.
Berhentilah mencari nilai diri dari orang lain dan belajarlah untuk hidup bebas dari ekspektasi orang lain.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Psych2go.net |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Nurul Nareswari |