Setelah itu mereka melihat ratusan wanita Korea lakukan dansa bersama mengenakan baju tradisional atau hanbok mereka.
Kemudian mereka mengunjungi taman hiburan yang hanya diperbolehkan menaiki roller coaster saja, dan wahana lain tidak diperbolehkan untuk dinaiki turis.
Selanjutnya mereka pergi ke taman tempat para warga lokal berkumpul, dan mereka terkejut melihat ribuan warga lokal menari-nari, tetapi masih tidak ada komunikasi antara warga lokal dan para turis.
Tur ditutup dengan pemandangan kembang api dari kapal pesiar, dan Jacob merasa negara tersebut lebih baik daripada yang ia bayangkan sebelumnya.
John mengatakan hanya orang kaya yang bisa tinggal di Pyongyang dan orang biasa sepertinya hidup di pedesaan Korea Utara yang jauh tertinggal.
Di desa John, banyak yang menyelundupkan film asing dari China dan saat mereka menontonnya, mereka berpikir bangunan tinggi dan kota yang modern dan mobil mewah semua adalah palsu.
Selanjutnya John mengatakan pada tur Korea Utara saat mengunjungi taman lokal dan para warga menari-nari, hal tersebut sebenarnya adalah sebuah kepalsuan semata dan sudah diatur oleh pemerintah setempat.
Jacob ketahui jika semua tur tersebut sudah diatur agar turis dan wisatawan melihat apa yang pemerintah Korea Utara ingin mereka lihat, bahwa negara mereka normal dan warganya hidup bahagia.
Namun apa yang terjadi pada Otto Warmbier akan selalu mengingatkan kita semua bahwa sesungguhnya propaganda dan rezim yang sangat mengerikan ada di Korea Utara.
Lebih-lebih, dari semua dana yang digunakan untuk pergi ke Korea Utara, tidak ada uang yang menjadi penghasilan warganya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tidak Boleh Berkunjung Sendirian dan Harus Masuk Lewat China, Ini Rahasia Besar Mengenai Kenyataan Wisata ke Korea Utara yang Dibeberkan Oleh Pembelot Korea Utara
Innalillahi, Raffi Ahmad Tumbang saat Ramadhan, Bagaimana Kondisi Suami Nagita Slavina sekarang?
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |