Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pandemi covid-19 membuat kita terbatas untuk melakukan beragam aktivitas di luar. Salah satunya untuk berwisata.
Salah satu lokasi favorit yang sempat ditutup karena adanya pandemi covid-19 adalah Flores.
Diwartakan laman Tribun Travel (25/3/2020), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengeluarkan instruksi untuk menutup sementara waktu seluruh tempat wisata demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Tempat wisata perkampungan tradisional Waerebo, Todo, Liang Bua, serta seluruh tempat wisata di Kabupaten Manggarai ditutup untuk sementara waktu.
Baca Juga: Dijamin Asyik, Ini 4 Rekomendasi Wisata di Belitung, Cocok untuk Habiskan Libur Akhir Tahun!
"Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sudah menerbitkan instruksi untuk menutup destinasi wisata yang ada di seluruh Nusa Tenggara Timur demi mencegah penyebaran Covid 19 di NTT," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Jelamu.
Saat itu, agenda-agenda festival pariwisata di Nusa Tenggara Timur pun ikut ditunda pelaksanaanya.
Namun, kini Flores telah kembali membuka akses untuk wisatawan. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Apalagi Flores sudah tersohor akan keindahan alamnya yang siap memanjakan wisatawan.
Baca Juga: Enam Tips Aman Rekreasi Keluarga Selama Pandemi Covid-19, Wajib Tahu
Flores adalah salah satu pulau di Indonesia dengan kekayaan alam yang luar biasa.
Mengutip laman Kompas.com, beberapa destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Flores yaitu, Desa Wae Rebo, Cunca Wulang, Pulau Padar, Desa Melo, dan Danau Kelimutu.
Nah, untuk Danau Kelimutu sendiri, sudah dibuka sejak Sabtu (11/7/2020).
Danau Kelimutu yang ada di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menerapkan protokol kesehatan ketat selama pandemi covid-19.
Traveler yang berkunjung ke Danau Kelimutu, diharapkan menaati protokol kesehatan yang berlaku.
Jika kamu ingin berkunjung ke Danau Kelimutu, maka perlu tahu beberapa fakta menarik seputar danau yang kerap berganti warna ini agar pengalamanmu semakin menarik.
Baca Juga: 5 Tips Berwisata di Pantai Saat Pandemi, Dijamin Tetap Aman dan Nyaman!
Dirangkum Grid.ID dari laman Tribun Travel, inilah beberapa fakta menarik seputar Danau Kelimutu:
1. Memiliki tiga warna
Nama “Danau Tiga Warna” disematkan pada danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini karena memiliki tiga warna yang berbeda.
Saat ini, Danau Kelimutu memiliki air berwarna hijau, putih, dan merah.
2. Menyimpan legenda unik
Danau Kelimutu memiliki legenda yang masih melekat hingga kini.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna yang dilihat memiliki arti dan kekuatan alam tersendiri.
Baca Juga: Mengapa Berkemah Jadi Ide Paling Aman Isi Liburan Saat Pandemi?
Warna biru atau 'Tiwu Nuwa Muri Koo Fai' dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda.
Sementara warna merah atau 'Tiwu Ata Polo' diyakini sebagai tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya kerap berbuat jahat.
Sementara kepercayaan akan tempat berkumpulnya arwah para leluhur yang meninggal ketika tua ada di warna putih atau 'Tiwu Ata Mbupu'.
3. Perubahan warna danau
Perubahan warna danau umumnya terjadi karena adanya perubahan aktivitas vulkanik, geologi, dan faktor luar seperti hujan atau matahari.
Hal ini memengaruhi komposisi kandungan air.
Perubahan warna Danau Kelimutu tercatat sudah terjadi sebanyak 44 kali mulai 1915 – 2011.
Danau 'Tiwu Ata Polo' adalah danau yang paling sering mengalami perubahan warna.
Baca Juga: Ada Rencana Berkemah saat Musim Dingin? Berikut 5 Hal yang Harus Dipersiapkan
4. Upacara adat
Masyarakat setempat percaya bahwa Danau Tiga Warna merupakan tempat keramat dan memberi kesuburan pada daerah sekitarnya.
Oleh karenanya, upacara adat pun sering dilakukan.
Masyarakat memberi persembahan berupa hasil bumi kepada arwah danau tersebut.
Danau Kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu.
Baca Juga: Jalan-jalan ke Dubai di Tengah Pandemi, Gimana Rasanya?
Untuk mencapai obyek wisata tersebut, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende, atau 13 km dari Kampung Moni.
Perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit dari kampung tersebut sebelum mencapai gerbang Taman Nasional Kelimutu.
Apabila dalam waktu dekat Danau Kelimutu jadi destinasi kamu dan keluarga, jangan lupa untuk tetap patuhi protokol kesehatan, ya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,TribunTravel.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |