Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk belajar, untuk mengekspresikan diri, dan untuk berkomunikasi.
Setiap mereka memiliki hak untuk menggunakan seratus bahasa tersebut.
Oleh karena itu masing-masing anak di sebuah kelas bisa saja belajar dengan topik yang berbeda pada waktu bersamaan.
Krista Endinda percaya bahwa pendekatan ini efektif mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan jaman di abad ke-21 yang tidak menentu.
“Anak belajar cara untuk belajar, bukan belajar konten, atau pengetahuan yang bisa diperoleh lewat Google”, jelas Krista Endinda.
Sayangnya belum banyak sekolah yang menawarkan program ini di Indonesia.
Sehingga Krista Endinda bertekad untuk membagikan tips-tips dan membantu orangtua mempraktekkan pendekatan ini di rumah melalui akun Instagram pribadinya, @kristaendinda.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |