Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Stroke merupakan salah satu kondisi yang cukup mengerikan.
Tak sedikit stroke menyebabkan seseorang harus gunakan kursi roda dalam menjalani hari-hari.
Mengutip laman Grid Health, jika ada orang mengalami stroke, kita harus segera mencari pertolongan.
Selama stroke, sel-sel di otak yang rusak karena mereka tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan dari darah.
Baca Juga: Ahli Amerika Sarankan untuk Tidak Mencuci Daging Ayam Sebelum Dimasak, Ini Alasannya!
Ini dapat memengaruhi cara bicara, cara berpikir, dan bergerak.
Para peneliti di British Heart Foundation (BHF) di Inggris sedang menyelidiki bagaimana kondisi jantung dan peredaran darah dapat terhubung karena stroke.
Menurut laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke sebagai bagian dari penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan ke dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial.
Stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Yuk Simak Kembali Aturan Mencuci Tangan yang Benar
Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke.
Kita memerlukan beberapa hal untuk mencegah stroke, salah satunya dari makanan.
Karena makanan berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap stroke.
"Hubungan makanan dengan stroke kaitannya dengan pencegahan," kata praktisi kesehatan Susan Jaeger.
"Pilihan makanan dapat mengurangi risiko penumpukan kolesterol di arteri. Seperti yang diketahui, penyumbatan adalah penyebab utama stroke," tambah dia.
Baca Juga: Tips Menggoreng Tempe Agar Renyah Tahan Lama, Dijamin Jadi Favorit Keluarga!
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, berikut ini makanan-makanan untuk mencegah stroke.
1. Buah dan sayuran
Buah dan sayur sangat kaya manfaat untuk tubuh.
Tapi tidak semua buah dan sayur sehat.
Misalnya saja salad yang ditambahkan dengan daging, keju, dan mayones.
"Salad dengan komposisi tersebut tinggi kalori, lemak, dan garam. Semuanya malah dapat meningkatkan risiko stroke," kata Jaeger.
Baca Juga: Siapa Bilang Keripik Kentang Nggak Sehat? Coba Masak dengan Cara Ini, Dijamin Aman!
Menerapkan pola makan diet mediterania adalah cara terbaik untuk meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran.
Pola makan ini terbukti menjadi pilihan terbaik bagi jantung karena kaya akan daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
2. Daging putih
Konsumsi daging putih dikatakan lebih baik dari daging merah.
Tapi di sisi lain, saat memilih daging putih, pastikan caranya tepat.
Misalnya saja, pilihlah daging ayam tanpa kulit.
Sebab kulit ayam juga tinggi kolesterol.
Baca Juga: Bikin Sendiri Fried Chicken di Rumah, Masukan Es Batu Biar Hasilnya Crispy ala Restoran!
Nah, apabila tidak ingin mengonsumsi daging, pilihlah kacang-kacangan, kacang polong, lentil, atau tahu untuk dikonsumsi.
Hindari menggoreng makanan karena tinggi kolesterol.
Cara terbaik mengolah makanan adalah memanggang atau mengukus.
3. Makanan kaya omega-3
Omega-3 meningkatkan kadar kolesterol baik dan terbukti membantu cegah stroke.
"Omega-3 bisa ditemukan dalam ikan, biji rami, dan telur. Omega-3 dapat menurunkan kolesterol jahat, yang membantu mengurangi risiko stroke," ucap Jaeger.
Baca Juga: Segudang Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan, Mencegah Sembelit sampai Stres
American Heart Association merekomendasikan setidaknya konsumsi dua porsi ikan berlemak setiap minggu.
Ikan yang bisa dijadikan pilihan antara lain salmon, mackerel, dan sarden.
4. Pilih anggur merah daripada alkohol
Bagi yang terbiasa mengonsumsi alkohol, batasi jumlahnya agar tidak lebih dari dua gelas sehari untuk pria dan satu gelas sehari untuk wanita.
Jenis alkohol pun memengaruhi.
Sebaiknya pilihlah anggur merah karena memiliki sifat melindungi jantung dan otak.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Yuk Simak Kembali Aturan Mencuci Tangan yang Benar
5. Kurangi garam
Terlalu banyak asupan garam dapat meningkatkan risiko stroke.
American Heart Association merekomendasikan asupan natrium (kandungan dalam garam) tidak lebih dari 1.500 mg sehari.
Jumlahnya bisa lebih sedikit pada orang-orang dengan kondisi medis tertentu.
"Kurangi penggunaan garam dalam masakan dan jangan tambahkan garam saat makan," kata Jaeger.
Dia menyarankan untuk mencoba mengganti garam dengan bumbu dalam masakan guna meningkatkan cita rasa alami tanpa meningkatkan tekanan darah.
Dengan cara di atas, maka risiko terkena stroke dapat diminimalisir.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | kemenkes.go.id,Grid Health,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |