Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Salah satu percakapan paling sulit yang dihadapi orangtua adalah berbicara dengan anak-anak tentang rencana bercerai.
Saat akan berpisah atau bercerai, penting untuk berbicara dengan anak sebelum mereka mendengarnya dari orang lain.
Bayangkan betapa mereka sangat sedih ketika mendengarnya dari teman atau orang lain.
Dirangkum Grid.ID dari Psychologytoday.com, inilah hal-hal yang harus orangtua ketahui saat membicarakan perceraian kepada anak.
Lindungi anak-anak dari rasa sakit hati atau kemarahan dengan merencanakan (bersama-sama) kapan, bagaimana, dan apa yang akan diceritakan.
Rencanakan untuk memberi tahu mereka pada hari keluarga, misalnya akhir pekan.
Tapi jangan melakukannya saat hari istimewa lain, sebelum sekolah, atau waktu tidur.
Baca Juga: Dikabarkan Bercerai, Celine Evangelista Malah Umbar Penampilan Seksi Tampak Belahan Dada
Hal ini penting agar anak-anak mendengar pada waktu yang sama dan langsung dari ibu dan ayah, bukan dari saudara yang mendengarnya lebih dulu.
Jadi, jika anak berbeda usia, rencanakan untuk berbagi informasi dasar dengan semua anak.
Hindari godaan untuk menyalahkan atau mengatakan "kesalahan" siapa ini.
Kamu mungkin merasa ingin anak-anak mengetahui kebenaran, misalnya “Ibu berselingkuh” atau “Ayah meninggalkan kita”.
Akan tetapi, ini akan menyebabkan anak-anak merasa terjebak di tengah.
Sebisa mungkin, gunakan kata “kami” saat menjelaskan keputusan yang telah dibuat.
Hal terpenting yang ingin diketahui anak-anak adalah bagaimana perceraian akan memengaruhi kehidupan mereka.
Anak-anak pasti ingin tahu di mana mereka akan tinggal, dengan siapa, dan bagaimana kehidupan mereka yang akan berubah.
Baca Juga: Sebelum Hadiri Sidang Pertama Kasus Perceraian dengan Rachel Vennya, Niko Al Hakim: Bismillah
Anak-anak pasti ingin tahu mengapa ini terjadi.
Anak-anak yang lebih tua akan mencari informasi, sehingga mereka dapat memahami mengapa hidup mereka akan berubah.
Jadi, meskipun kamu tidak ingin membagikan detail yang bersifat pribadi, bersiaplah untuk memberikan beberapa jenis penjelasan umum tanpa menyalahkan.
Misalnya, “Kami berharap ini tidak akan pernah terjadi tetapi kami tampaknya tidak dapat memperbaiki hubungan” atau “Kami saling menyukai dan ingin berteman, tetapi kami tidak saling mencintai lagi”.
Baca Juga: Rachel Vennya Mangkir dalam Sidang Perdana Perceraiannya dengan Niko Al Hakim
Anak-anak perlu segera mengetahui bahwa mereka akan dapat menjaga kualitas hubungan dengan kedua orangtua, meskipun tidak tinggal di bawah satu atap.
Anak-anak akan membutuhkan banyak kepastian bahwa perceraian bukanlah kesalahan mereka.
Karena ada banyak hal yang tidak diketahui di awal perpisahan, jangan membuat janji yang mungkin tidak dapat dipenuhi.
Berita itu mungkin sama sekali tidak terduga dan pasti mengubah hidup mereka.
Anak-anak mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka yang kuat.
Sejauh kamu bisa, berikan tanggapan yang jujur dan jelas.
Jika tidak tahu jawaban dari sebuah pertanyaan, beritahu mereka bahwa kamu akan menjawabnya nanti.
Tetapi pastikan untuk menjauhkan anak-anak dari masalah hukum dan keuangan saat perceraian.
Perlu waktu bagi orangtua dan anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan perubahan besar ini.
(*)
5 Dekorasi Imlek ini Bawa Keberuntungan Bagi Masyarakat Tionghoa, Segera Buru Barangnya!
Source | : | psychologytoday.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |