Untuk kasus parosmia yang parah, penderita bisa sampai merasa sakit secara fisik saat mencium bau yang menyengat atau punya aroma kuat.
Ketika seseorang terus-menerus mencium bau tidak sedap, ini dapat menyebabkan mual dan bahkan memengaruhi selera makan.
Umumnya, penyebab parosmia adalah infeksi atau penyakit yang mengganggu sistem saraf pendeteksi bau.
Baca Juga: Rhoma Irama Minta Ridho Rhoma Direhabilitasi, Begini Tahapan Rehabilitasi Bagi Pecandu Narkoba
Melansir Bobo.ID, dalam kondisi normal, saraf indra penciuman bertugas memberi tahu otak untuk menafsirkan bau yang diterima organ penciuman.
Nah, pada penderita parosmia yang menderita gangguan pada saraf yang mendeteksi aroma, otak keliru menafsirkan bau.
Selain itu penyebab lainnya di antaranya adanya cedera kepala, kebiasaan merokok, paparan bahan kimia, efek samping pengobatan kanker, adanya penyakit Alzheimer dan Parkinson, serta tumor.
Namun menurut Dr.dr.Retno S Wardani, Sp. THT-KL(K) di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), sama halnya dengan anosmia, parosmia dapat disembuhkan.
"Kalau toh, hilang penciuman, baik itu anosmia, hiposmia, maupun parosmia, akibat infeksi virus corona tetap bisa kembali (sembuh)," kata dokter yang lebih akrab disapa dr Dani, seperti yang dilansir dari GriHealth.ID.
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |