Dengan begitu, orang tua bisa mengetahui kondisi mental anak dan anak tidak merasa sendiri karena memiliki tempat berbagi.
2. Ajari anak untuk merespons situasi buruk
Penting untuk mengajari anak tentang bagaimana mereka harus merespons situasi buruk.
Hal ini bisa dilakukan dengan meminta anak untuk terbiasa bercerita pada teman atau meminta tolong pada orang dewasa di lingkungan sekolah.
Akan lebih baik lagi jika anak memiliki keberanian untuk berbicara baik-baik dengan pelaku bullying.
3. Ajari anak untuk menjadi defender
Jika anak mengalami bullying, ajari untuk melaporkan kejadian tersebut pada guru atau staff di sekolah.
Dan sebaliknya, jika melihat temannya menjadi korban bully, ajari anak untuk peduli pada korban bully dan menemani mereka.
Hal ini merupakan bentuk empati yang harus ditumbuhkan dalam jiwa anak sejak dini agar tidak melakukan bullying pada teman.
4. Melindungi diri secara online
Di masa pandemi seperti saat ini, anak diharuskan untuk mengikuti kegiatan sekolah secara daring.
Biasanya, anak-anak akan berinteraksi dengan guru dan teman-temannya melalui sosial media.
Ajari anak untuk bertanggung jawab pada unggahan atau tulisannya di media sosial.
Selain itu, ajari anak untuk tidak terlalu akrab dengan orang yang baru dikenalnya secara online.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nakita,NOVA |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana Yuko A |