Dalam sebuah penelitian pada tahun 2010 yang diterbitkan Scandinavian Journal of Gastroenterology juga menemukan bahwa 98 persen responden mengaku BAB antara 1-3 kali sehari hingga 3 kali seminggu.
Perbedaan BAB pada setiap orang ini dikarenakan kebiasaan makan yang dilakukan setiap orang juga berbeda-beda.
Jika kamu salah satu orang yang rutin mengonsumsi makanan berserat, tidak heran jika frekuensi BAB kamu lebih sering dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsi serat.
Baca Juga: Tips Makan Sehat untuk Pekerja Shift Malam, Disertai Menu dan Jadwal Ngemil
Selain itu, mengutip Bobo.ID, frekuensi BAB juga ditentukan dari seberapa sering kita bergerak dan melakukan aktivitas fisik.
Biasanya, orang yang rutin berolahraga akan lebih lancar BAB karena pergerakan otot dalam usus meningkat.
Bobo.ID juga menginformasikan bahwa ada kaitan antara stres dan frekuensi BAB.
Saat merasa stres, tubuh akan lebih banyak mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru yang mengakibatkan sistem pencernaan kita terganggu.
Dalam kondisi ini kita bisa cenderung lebih sering BAB maupun lebih jarang BAB.
Bukan hanya itu, seperti yang diwartakan Kompas.com, usia ternyata juga memengaruhi frekuensi BAB.
Biasanya, semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan mengalami sembelit.
Innalillahi, Rombongan Bus SMP Kecelakaan Usai Dihantam Mundur Truk di Tol Pandaan-Malang, Begini Kronologinya
Source | : | Kompas.com,bobo |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |