Hal ini dikarenakan berkurangnya pergerakan lambung yang mendorong pencernaan, berkurangnya mobilitas, dan lebih banyak minum obat yang memperlambat kesehatan usus.
Melansir Kompas.com, beberapa peneliti mengindikasikan bahwa intensitas BAB sebanyak tiga kali sehari atau tiga kali seminggu masih tergolong normal.
Ketimbang intensitas frekuensi BAB, ternyata lebih penting memerhatikan konsistensi feses demi mengetahui kondisi kesehatan usus seseorang.
Baca Juga: Ibu Hamil Rentan Mengalami Varises pada Miss V, Apakah Berbahaya?
Tapi tidak menutup kemungkinan juga BAB yang terlalu jarang terjadi atau terlalu sering bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
BAB dikatakan bermasalah apabila ditemukan darah pada feses, tidak BAB lebih dari tiga hari, feses berwarna hitam, sakit perut parah, penurunan berat badan disertai dengan diare atau sembelit.
Nah, kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter ya.
(*)
The Real Bos Idaman, Begini Cara Mewah Raffi Ahmad dan Nagita saat Rayakan Wisuda Mbak Lala di Bali!
Source | : | Kompas.com,bobo |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |