Baca Juga: Benjolan di Payudara Tidak Selalu Kanker, Kenali Jenis Benjolan di Payudara
Kedua terapi ini terbukti dapat meningkatkan angka kesintasan serta menurunkan risiko kekambuhan pada pasien dibandingkan dengan pasien yang hanya menjalankan kemoterapi.
Trastuzumab sendiri telah dijamin oleh 52 negara di dunia, 5 di antaranya adalah negara ASEAN seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Sedangkan di Indonesia, trastuzumab yang dijamin oleh program JKN hanya bisa diberikan kepada pasien kanker payudara HER2-positif yang telah memasuki stadium metastatik atau stadium lanjutan, itupun dengan restriksi.
Baca Juga: 9 Makanan Enak yang Bisa Mencegah Kanker Payudara, Apa Saja?
Padahal trastuzumab pada pasien stadium dini juga sangat penting untuk menghindari penyebaran kanker hingga menjadi stadium metastatik.
Bahkan menurut data, angka kematian pasien dengan kanker payudara stadium dini lebih tinggi dari data dunia dan bahkan setara dengan pasien stadium metastatik.
Ini menunjukkan bahwa tatalaksana yang diterapkan JKN belum optimal dalam menangani pasien kanker payudara di Indonesia.
Menanggapi ini, Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., MBA, MKes Apt., seorang ahli ekonomi kesehatan dan juga seorang dosen senior di FK-KMK UGM menyatakan, “Kesehatan masyarakat perlu dilihat sebagai sebuah investasi, bukan sebagai cost (biaya)."
Selain deteksi dini, Dr. Diah juga menekankan pentingnya pemberian akses terhadap terapi yang optimal pada kanker payudara sejak stadium dini sebagai upaya pencegahan agar penyakit ini tidak mengalami perburukan.
Dr. Diah juga menjelaskan bahwa, di negara-negara seperti China, Jepang, Singapura, dan Taiwan, terapi trastuzumab pada pasien kanker payudara stadium dini justru terbukti cost-effective.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |