Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa orang merasakan mulas hingga harus buang air besar (BAB) setelah makan.
Bahkan, kebanyakan beranggapan, makanan mereka langsung turun hingga akhirnya terbuang melalui BAB.
Padahal, faktanya tidak demikian.
Melansir Medical News Today, makanan butuh 1 hingga 2 hari untuk sepenuhnya tercerna oleh tubuh.
Jadi, ketika kamu BAB tepat setelah makan, itu bukan berasal dari makanan yang saja kamu makan melainkan makanan yang kamu makan satu hingga dua hari yang lalu.
Lalu apa yang menyebabkan rasa mulas hingga harus BAB tepat setelah makan?
Baca Juga: 5 Makanan Ini Pantang Dikonsumsi Saat Diare, Termasuk Sayuran dan Susu
Penyebab paling memungkinkan untuk kondisi ini adalah refleks gastrokolik yang merupakan reflekas alami dalam tubuh ketika ada makanan yang masuk ke perut.
Jadi, ketika makanan memasuki tubuh, tubuh akan melepaskan hormon yang menyebabkan usus besar berkontraksi.
Akibat dari kontraksi ini adalah makanan yang sebelumnya di makan bergerak lebih jauh sampai akhirnya kamu merasa ingin BAB.
Intensitas refleks gastrokolik pun beragam pada setiap orang karena ada yang ringan dan ada juga yang kuat.
Saking ringannya, mungkin refleks ini tidak menimbulkan gejala apapun, namun pada kasus yang kuat, refleks ini membuat seseorang mempunyai keinginan BAB yang sangat besar setelah makan.
Ada beberapa kondisi yang memengaruhi refleks gastrokolik, di antaranya adalah:
- Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
- Alergi makanan dan intoleransi makanan
- Kegelisahan
- Radang perut
- Penyakit celiac
- Penyakit radang usus (IBD)
- Penyakit Crohn atau Crohn’s Disease
Baca Juga: Segudang Manfaat Minum Air Hangat untuk Kesehatan, Mencegah Sembelit sampai Stres
Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala-gejala tambahan seperti:
- Kembung setelah buang angin atau BAB
- Perasaan ingin buang angina terus menerus
- Diare
- Sembelit
- Diare dan sembelit yang bergantian
Sebenarnya, refleks gastrokolik ini adalah hal yang normal dan tidak bisa dihindari apalagi dihindari.
Namun melansir Healthline, cara untuk menghindarinya adalah mengingat makanan apa saja yang kamu makan selama beberapa hari terakhir.
Jika memungkinkan, sebaiknya kamu menghindari makanan tersebut.
Biasanya, makanan yang mengandung produk susu, makanan tinggi serat seperti biji-bijian dan sayur, serta makanan yang berminyak dapat memicu refleks gastrokolik menjadi kuat.
Selain itu, stress juga dapat memengaruhi refleks gastrokolikmu.
Oleh karena itu, penting juga untuk mengetahui bagaimana untuk mengontrol stressmu.
(*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Source | : | Healthline,medical news today |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |