Baca Juga: Pevita Pearce Ternyata Memiliki Kebiasaan Sleepwalking
Sedangkan sleepwalking pada orang dewasa terjadi sekitar 4 persen.
Sleep Foundation mendefinisikan fenomena sleepwalking sebagai satu gangguan tidur jenis parasomnia yang merupakan perilaku abnormal ketika tidur.
Perilaku abnormal ini terjadi karena seseorang berada di perbatasan antara tidur dan terjaga.
Baca Juga: Rafathar Minta Izin Jual Tas Ratusan Juta Milik Nagita Slavina, Ini Jawaban sang Ibunda
Adapun gejala atau tanda seseorang mengalami sleepwalking adalah orang itu akan terbangun dari tidur dengan mata terbuka dan berkaca-kaca serta ekspresi wajah yang kosong.
Biasanya seorang sleepwalker juga tidak merespons ketika diajak berbicara atau bahkan tidak dapat berkomunikasi sama sekali.
Sleepwalker bisa saja hanya bangun dari tidurnya dan duduk di tempat tidur sambil menggerakkan kakinya, namun beberapa sleepwalker lainnya bisa sampai melakukan aktivitas seperti berganti baju, memindahkan barang, atau bahkan mengendarai kendaraan.
Baca Juga: Tips Atasi Susah Tidur Malam Hari, Kamu Butuh Lakuhan Hal-hal Ini Nih!
Kondisi ini yang harus diperhatikan karena sleepwalker berpotensi menyakiti atau membahayakan dirinya sendiri ketika berada dalam episode sleepwalkingnya.
Pada satu episode sleepwalking, biasanya terjadi selama beberapa detik hingga setengah jam.
Setelah menyelesaikan satu episode sleepwalking, seorang sleepwalker biasanya akan kembali tidur atau justru terbangun dengan perasaan bingung.
Source | : | Kompas.com,sleep foundation |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Deshinta N |