Perubahan pada keluarga yang dialami oleh anak broken home membuat mereka lebih bersimpati terhadap masalah orang lain.
Seorang psikolog dari Vancouver, Canada, Dr. Lissa Ferrari juga menyebutkan bahwa ia sering melihat rasa empati yang lebih besar pada anak-anak yang orangtuanya telah berpisah.
Baca Juga: Inilah 4 Hal yang Dilakukan Retno Hening Pada Kirana Hingga Miliki Empati yang Tinggi Sejak Dini
Anak lebih berhati-hati dalam pernikahan
Anak yang telah menjadi saksi gagalnya pernikahan kedua orangtuanya pastinya mempunyai pemahaman berbeda tentang pernikahan.
Mereka menjadi lebih teliti dan berhati-hati dalam memilih pasangan, apalagi dalam melangkahkan ke jenjang pernikahan.
Menurut Dr. Ferrari, di usia muda sekalipun, anak-anak pasti ingin menciptakan sesuatu yang berbeda setelah mereka mengalami rasa sakit akibat perpisahan orangtua.
Mereka juga cenderung mempunyai keinginan untuk memiliki kehidupan pernikahan yang lebih baik lagi.
Anak belajar lebih banyak saat menikmati quality time dengan setiap orangtuanya
Perceraian tidak selamanya mengisyaratkan anak akan sulit bertemu dengan salah satu orangtuanya karena bisa jadi sebaliknya.
Berdasarkan sebuah pengakuan dari anak broken home, ia justru dapat mengenal masing-masing orangtuanya dengan lebih baik setelah perceraian.
Selain itu, hubungan anak dengan masing-masing orangtuanya justru terasa lebih dekat.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Canadian Living |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |