Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 6 Fakta Unik Menopause, Ternyata Pernah Dianggap Sebagai Kematian Wanita
Namun, sedikit perpindahan dari pembukaan uretra mungkin tidak kentara dan lebih sulit untuk diidentifikasi.
Lantas, bagaimana dengan penyebab hipospadia?
Hipospadia hadir saat lahir (bawaan).
Saat penis berkembang pada janin laki-laki, hormon tertentu merangsang pembentukan uretra dan kulup.
Hipospadia terjadi ketika ada kerusakan akibat kerja hormon-hormon ini, menyebabkan uretra berkembang secara tidak normal.
Dalam kebanyakan kasus, penyebab pasti hipospadia tidak diketahui.
Baca Juga: Luar Biasa! Ternyata Rahim Wanita Punya Fungsi Lain yang Menakjubkan, Tak Hanya untuk Mengandung
Kadang-kadang, hipospadia bersifat genetik, tetapi lingkungan juga dapat berperan.
Meskipun penyebab hipospadia biasanya tidak diketahui, faktor-faktor ini bisa terkait dengan kondisi:
- Riwayat keluarga: kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dengan riwayat keluarga hipospadia.
- Genetika: variasi gen tertentu mungkin berperan dalam gangguan hormon yang merangsang pembentukan alat kelamin pria.
- Usia ibu di atas 35 tahun: beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada peningkatan risiko hipospadia pada bayi laki-laki yang lahir dari wanita berusia di atas 35 tahun.
- Paparan zat tertentu selama kehamilan: ada beberapa spekulasi tentang hubungan antara hipospadia dan paparan ibu terhadap hormon tertentu atau senyawa tertentu, seperti pestisida atau bahan kimia industri, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.
Baca Juga: Mengenal Khasiat Tanaman Daun Dewa, Mulai dari Tingkatkan Reproduksi Hingga Jadi Obat Antikanker
Jika hipospadia tidak diobati, dapat menyebabkan penampilan penis yang tidak normal, masalah belajar menggunakan toilet, kelengkungan penis yang tidak normal dengan ereksi, hingga masalah dengan gangguan ejakulasi.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |