Penyakit kardiovaskular
Penderita gangguan makan yang mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan tubuh berisiko mengalami gagal jantung akibat tekanan darah dan detak jantung yang menurun.
Sedangkan pada penderita yang mengonsumsi obat pencahar untuk mengeluarkan makanan yang telah ditelan berisiko menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang menyebabkan gagal jantung.
Akibat dari potensi gagal jantung ini tidak boleh disepelekan karena dapat berujung pada kematian.
Masalah pencernaan
Gangguan makan dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan serius, seperti sakit perut dan kembung, mual dan muntah, fluktuasi gula darah serta infeksi bakteri.
Parahnya lagi, pada penderita gangguan makan yang tidak bisa berhenti makan atau makan berlebihan dapat menyebabkan perut pecah sehingga mengancam jiwa.
Selain itu, penderita gangguan makan yang terbiasa memuntahkan makanannya dapat memicu kerusakan pada kerongkongan dan menyebabkannya pecah.
ganBaca Juga: Orang Terdekat Alami Gangguan Makan? Bantu Atasi Masalahnya dengan Cara Ini
Gangguan neurologis
Kebiasaan makan yang tidak teratur dapat membuat otak tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan sehingga menyebabkan obsesi tentang makanan dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, rasa kenyang yang berlebihan pada penderita gangguan makan dapat menyebabkan kesulitan tidur.
Gangguan makan juga dapat menciptakan ketidakseimbangan elektrolit pada tubuh yang memicu kejang dan keram otot.
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter.com,National Eating Disorders |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |