Manajer investasi akan mengelola dana yang dimiliki oleh sebuah reksadana.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui riwayat MI yang kita tuju lewat keterbukaan informasi yang tersedia di internet.
2. Cari benchmark untuk mengukur performa reksadana
Kinerja reksadana dapat diketahui lewat fund fact sheet produk terkait.
Para pemula dapat membandingkan reksadana pilihannya dengan pembanding lain.
Misal, reksadana saham dapat dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mengukur performanya.
Ketika kinerja reksadana saham tersebut terlihat konsisten mengalahkan IHSG, maka produk terkait dapat dipilih sebagai investasi keuangan.
3. Perhatikan Sharpe Ratio
Sharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksadana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko.
Jika sharpe ratio ternilai negatif, maka tingkat risiko lebih besar dibanding keuntungannya.
Nilai sharpe ratio pun bisa berubah-ubah, bergantung dengan kondisi pasar yang sedang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Investasi Gampang Ala Gen Z dan Milenial: Beli Emas Antam Lewat Aplikasi di HP Yuk!
4. Pertimbangkan nilai draw down
Draw down bisa disebut juga dengan tingkat kerugian maksimal yang ada dalam produk reksadana.
Artinya, ketika menentukan reksadana, angka yang tertera pada draw down menunjukkan kualitas produknya.
Jenazah Oshima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza Diserahkan ke Keluarga, Tangis Ibunda Pecah
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nesiana Yuko A |