Jika sebuah reksadana memiliki nilai draw down sebesar 30 persen setahun, maka reksadana tersebut pernah mengalami pernurunan hingga 30 persen.
5. Waspadai expense ratio reksadana
Expense ratio adalah perbandingan beban operasional reksadana dengan rata-rata NAB (Nilai Aktiva Bersih) dalam setahun.
Sebuah reksadana tentu membutuhkan biaya untuk pengelolaannya, seperti biaya kustodian, trading, dan lainnya.
Baca Juga: 4 Cara Atur Keuangan untuk Usia 20-an Agar Tabungan Tidak Habis Sia-Sia, Nomor 3 Paling Penting
Expense ratio berkaitan dengan kepiawaian Manajer Investasi dalam mengelola produk reksadana.
Semakin kecil angka expense ratio, maka Manajer Investasi ternilai handal dalam mengelola dana dari produk terkait.
6. Pilih reksadana sesuai tujuan investasi
Sebelum memulai investasi, alangkah baiknya kenali dulu tujuan keuangannya.
Biasanya, tujuan keuangan yang berjangka pendek (1-3 tahun), reksadana pasar uang sangat disarankan karena fluktuasinya yang rendah.
Jangka menengah (3-5 tahun), investor dapat memilih produk reksadana pendapatan tetap dan campuran dengan volatilitas yang sedang.
Sementara tujuan investasi dengan jangka panjang (di atas 5 tahun), reksadana saham dapat dicoba oleh para investor.
Itulah tips memilih reksadana untuk investor pemula.
Yang terpenting adalah ketahui terlebih dulu tujuan dari berinvestasi.
Misalnya untuk membangun rumah, menikah, dana pendidikan, atau dana pensiun.
Selamat berinvestasi!
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nesiana Yuko A |