Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Buang air kecil merupakan hal alamiah yang dialami semua manusia.
Jika tidak buang air, justru ada yang tidak beres dengan tubuh kita.
Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentu saat buang air kecil yang juga perlu diperhatikan, misalnya saat malam hari.
Ternyata sering buang air kecil di malam hari bisa jadi indikasi penyakit berbahaya.
Dirangkum Grid.ID dari laman Cleveland Clinic, hal tersebut adalah nokturia.
Nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan kamu terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
Baca Juga: Sembilan Penyebab Urine Berbau Aneh, Infeksi Jamur hingga Batu Ginjal
Ini dapat dianggap sebagai frekuensi kencing di malam hari dan harus buang air kecil lebih sering di malam hari.
Kondisi tersebut menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan terjadi pada pria dan wanita, terkadang karena alasan yang berbeda.
Sering kali bangun satu kali di malam hari untuk buang air kecil, tetapi buang air kecil lebih sering mungkin merupakan tanda adanya sesuatu yang lain.
Nokturia dapat dikaitkan dengan frekuensi kencing di siang hari atau terjadi dengan sendirinya.
Ada banyak kemungkinan penyebab nokturia, tergantung dari jenisnya.
Jenis-jenis nokturia, seperti poliuria, poliuria nocturnal, dan rekuensi kencing nocturnal.
- Poliuria bisa jadi disebabkan oleh diabetes tipe 1 dan 2 yang tidak diobati, diabetes gestasional (selama kehamilan), hingga asupan cairan yang tinggi
- Poliuria nocturnal bisa disebabakan oleh gagal jantung, edema ekstreminitas bawah, sleep apnea, konsumsi obat tertentu, minum banyak sebelum tidur, dan konsumsi natrium tinggi.
- Frekuensi kencing nocturnal, seperti hiperplasia prostat jinak (pria), sleep apnea, dan berbagai kondisi lainnya
Biasanya, kamu harus bisa tidur enam hingga delapan jam di malam hari tanpa harus pergi ke kamar mandi.
Nah, orang yang mengalami nokturia akan bangun lebih dari sekali dalam semalam untuk buang air kecil.
Adapun gejala nokturia seperti bangun lebih dari sekali setiap malam untuk buang air kecil, volume buang air kecil lebih banyak, serta kelelahan dan kantuk, bahkan setelah bangun tidur.
Itu terjadi karena sering buang air kecil dapat mengganggu siklus tidur.
Lantas, apakah nokturia bisa diobati?
Jika merasa mungkin menderita nokturia, segera temui dokter.
Ahli kesehatan mungkin akan merujuk ke ahli urologi untuk mengobati kondisi tersebut.
Pengobatan biasanya ditujukan pada penyebab yang mendasari.
Ada beberapa tindakan sebagai pengobatan untuk nokturia (apapun penyebabnya), seperti:
1. Batasi cairan di malam hari (terutama kopi dan alkohol)
2. Asupan waktu diuretik (diminum pada sore hari, enam jam sebelum waktu tidur)
3. Tidur siang
4. Angkat kaki (ini membantu mencegah penumpukan cairan)
5. Gunakan stoking kompresi (ini juga membantu mencegah penumpukan cairan). (*)
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |