"Istrinya sudah pergi katanya ke Padang, tapi kami juga tidak tahu ke mana," paparnya.
Sementara itu, mereka bertemu dengan Picandi 2 pekan lalu saat ulang tahun anaknya.
Tak pernah menaruh curiga dan bermasalah, para tukang mengakui selalu mendapat bayaran dengan lancar.
Bahkan, beberapa hari sebelum para tukang diberhentikan, mereka mengaku sempat diajak makan bersama.
"Kalau tidak salah hari Sabtu, kami (tukang) diajak makan bersama, terakhir ketemu ulang tahun anaknya, untuk gaji tidak pernah ada masalah karena sistem transfer," ungkapnya.
Sementara itu, ketua RT 07 Perumahan Griya Pasar Ikan, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II mengaku telah mendapat informasi jika Picandi ditangkap pihak berwajib 2 hari lalu.
"Tahu dapat cerita dari kemarin dari warga hari ini baru jelas, sebagian warga memberi tahu saya, saya tanya tahu apa? kemudian memberitahu melalui WA," ujarnya.
Dikutip dari Kompas.com, PT Kimia Farma (Persero) menyatakan telah memecat para petugas yang terlibat kasus penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Langkah tersebut diambil Kimia Farma setelah pihak Kepolisian menetapkan status tersangka terhadap 5 oknum terkait.
"Kimia Farma memecat para oknum petugas setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam kasus penggunaan kembali alat rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara," tulis manajemen Kimia Farma, Jumat (30/4/2021).
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunsumsel.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |